Inggris

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Tingkat produksi industri Inggris melemah pada bulan Maret, bahkan output manufaktur juga ikut turun untuk bulan kedua berturut-turut.

Menurut biro statistik Inggris, Output industri naik 0.1 persen bulan ke bulan di bulan Maret, laju peningkatan yang sama seperti yang terlihat pada bulan Februari, demikian diumumkan pada Kamis (10/05). Output industri sendiri sebelumnya diperkirakan akan naik 0.2 persen.

Pasokan energi memberikan kontribusi terbesar ke atas untuk output industri naik 2.6 persen karena lebih rendah dari suhu rata-rata pada bulan Februari dan Maret. Secara basis tahunan, pertumbuhan output industri meningkat menjadi 2.9 persen pada Maret dari 2.1 persen pada Februari. Meskipun demikian, ini lebih lambat dari perkiraan 3.1 persen.

Sementara itu, output manufaktur turun 0.1 persen setelah berkurang 0.2 persen sebulan lalu. Para ekonom memperkirakan produksi turun 0.2 persen pada Maret.Output manufaktur naik 2.9 persen per tahun, sesuai dengan harapan, dan lebih cepat dari kenaikan 2.5 persen bulan Februari.

Faktor cuaca buruk dianggap menjadi salah satu sebab turunnya output manufaktur. Sektor konstruksi berkontraksi 2.3 % bulan ke bulan di bulan Maret, lebih besar dari penurunan 1 persen di bulan Februari. Pada kuartal pertama, output konstruksi turun 2.7 persen terbesar sejak kuartal kedua 2012.

Angka aktivitas Maret tidak banyak mendukung momentum bahwa ekonomi secara keseluruhan tumbuh sedikit lebih cepat pada kuartal pertama dari angka PDB awal menunjukkan, Ruth Gregory, seorang ekonom di Capital Economics, mengatakan. Terhadap latar belakang yang lemah ini, sulit untuk melihat Bank of England akan menaikkan suku bunga pada hari Kamis, tambah ekonom tersebut.

Secara terpisah pihak Biro Statistik Inggris mengatakan defisit perdagangan yang terlihat melebar secara signifikan ke GBP 12.28 miliar di bulan Maret dari GBP 10.4 miliar di bulan Februari. Ini adalah defisit terbesar sejak November dan lebih besar dari perkiraan kekurangan GBP 11.3 miliar. Defisit perdagangan total, termasuk barang dan jasa, melebar ke GBP 3.09 miliar di bulan Maret dari GBP 1.17 miliar di Februari. (Lukman Hqeem)