Bursa Saham Tergelincir aksi jual menyambut libur panjang

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Perdagangan di lantai bursa saham pada sesi semalam sangat berfluktuasi karena investor mencerna data optimis pada pertumbuhan ekonomi AS dan penjualan rumah, disertai latar belakang kekhawatiran tentang jatuhnya sektor teknologi. Perdagangan minggu ini tinggal satu hari tersisa, karena pasar akan ditutup lebih awal untuk libur Jumat Agung.

Sektor teknologi mengalami tekanan jual hebat pada perdagangan hari Rabu, akibatnya bursa saham berakhir melemah. Terlebih dengan jatuhnya bursa saham AS sebelumnya. Wall Street sendiri berakhir beragam atas upaya pencarian pijakan arah perdagangan selanjutnya.

Pasar uang merespon penguatan Dolar AS dengan melemah, kecuali Yen Jepang. Hal ini juga berimbas pada jatuhnya harga Emas. Investor mencoba mendapatkan keuntungan dengan melakukan aksi beli kembali  pada perdagangan lanjutan.

Bursa saham Hong Kong turun tajam pada hari Rabu (28/03), setelah penjualan yang tajam di sektor teknologi. Pergerakan perdagangan terimbas hasil minus bursa saham AS pada Selasa. Indeks Hang Seng merugi sejak awal perdagangan, ditutup turun 2,50 % menjadi 30.022,53.

Washington dilaporkan mempertimbangkan tindakan keras terhadap investasi Cina dalam teknologi AS yang “sensitif”. Isu ini mengisi kekhawatiran tentang perselisihan perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia.

Bursa Tokyo juga jatuh, dipicu aksi jual sektor teknologi. Sementara perdagangan ex-dividen menambah kejatuhan yang lebih dalam. Sejumlah emiten melakukan tutup buku pada akhir bulan ini dengan ex-dividen. Faktor ex-dividen mendorong turun indeks Nikkei sekitar 160 poin. Indeks Nikkei 225 jatuh 286,01 poin, atau 1,34 persen, dan ditutup pada 21.031,31, setelah melonjak 551,22 poin pada Selasa.

Dari Seoul dikabarkan bahwa Indek KOSPI melemah oleh jatuhnya saham sektor teknologi. Saham kelas berat seperti Samsung Electronics turun 2,6 %, sementara saham produsen baja sebagian besar turun. Indek KOSPI turun 32,77 poin, atau 1,34 % pada 2.419,29. Pejabat Amerika Serikat sebelumnya mengatakan bahwa Seoul dan Washington memiliki kesepakatan mata uang ketika merevisi perjanjian perdagangan yang ada.

Bursa saham AS ditutup beragam, karena pasar mencari cara untuk menemukan pembelian lebih tinggi setelah kekalahan yang didorong oleh jatuhnya saham – saham teknologi pada hari Selasa. (Lukman Hqeem)