Bursa saham naik oleh laba pendapatan emiten.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham AS berakhir naik pada perdagangan hari Senin (06/08). Ini merupakan kenaikan beruntun kelima kalinya bagi indek Nasdaq.

Dorongan investor yang kembali fokus pada laporan pendapatan perusahaan yang sehat, sejauh ini membantu untuk menopang kenaikan bursa saham. Sementara saham-saham teknologi dan konsumen memimpin kenaikan pasar lebih tinggi. Meski demikian, kenaikan ini masih dibawah bayang-bayang resiko Perang Dagang AS – Cina yang makin mamanas dengan aksi saling berbalas tariff baru.

Indeks S & P 500 naik 10,05 poin, atau 0,4%, menjadi 2,850.40, dengan sembilan dari 11 sektor utama ditutup di wilayah positif. Indeks Nasdaq naik 47,66 poin atau 0,6% menjadi 7.859,68 dan Indek Dow Jones naik 39,60 poin atau 0,2% menjadi 25.502,18.

Pada perdagangan di lantai bursa saham Eropa sebagian besar melemah, sementara pasar Asia berakhir beragam. Harga Emas berjangka menetap lebih rendah dimana dolar AS naik 0,2%.

Investor terus membebani hasil laba yang kuat dengan dampak dari tarif balasan dalam perang dagang. Seperti diketahui, bahwa sejumlah emiten telah melakukan paparan publiknya. Pertumbuhan laba cukup besar pada kuartal kedua. Sayangnya pertumbuhan laba ini kini dibayangi oleh perang tarif setelah bergerak dari hanya retorika kepada tindakan nyata. Perang dagang ini akan berdampak pada rantai pasokan global. Dengan demikian, mungkin akan terlihat beberapa penurunan laba selama beberapa bulan ke depan.

Indek Shanghai Cina turun lebih dari 1% setelah kabar editorial akhir pekan lalu di koran Global Times China, yang dikenal karena pandangan nasionalistisnya, mengatakan bahwa negara itu siap untuk “perang yang berkepanjangan” atas perdagangan dan bahwa Washington telah “kehilangan akal sehatnya”. Minggu lalu, Cina mengumumkan tarif sebesar $ 60 miliar untuk produk AS sebagai tanggapan terhadap tarif 25% yang direncanakan AS sebesar $ 200 miliar atas barang impor Cina.

Di tempat lain, data ekonomi menunjukkan pesanan manufaktur Jerman jatuh 4% pada bulan Juni, sebuah indikasi bahwa perselisihan perdagangan global telah menggigit investasi perusahaan. Indeks DAX 30 Jerman turun 0,4%.

Sementara pada perdagangan komoditi minyak, harga emas hitam ini naik, dimana West Texas Intermediate di pasar berjangka naik 0,5%. Pada laporan akhir pekan lalu disebutkan bahwa produksi Arab Saudi mungkin turun bulan lalu.

Kedepannya, perlu diperhatikan pada hari Selasa setelah tengah malam, dimana Pemerintah Trump akan mengembalikan dan mengintensifkan sanksi Iran pada berbagai sektor, dengan langkah-langkah yang lebih berat yang ditujukan pada sektor minyak. Keputusan ini akan efektif setidaknya setelah 90 hari. (Lukman Hqeem)