Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Pada perdagangan di hari Rabu (28/07/2021), bursa saham AS menuju rekor tertinggi dibantu oleh pendapatan perusahaan yang kuat dan data pertumbuhan ekonomi yang solid, meskipun pesan Federal Reserve di awal  pekan ini telah menyatakan bahwa mereka tidak akan terburu-buru untuk mengurangi stimulus. Hal ini menyematkan dolar pada level terendah satu bulan dan mendorong aksi risk appetite di bursa saham.

Menyusul serentetan laporan pendapatan perusahaan yang kuat dari Ford Motor Co hingga pemilik KFC Yum Brands Inc sebelumnya, telah membuat investor lebih bersemangat dengan tambahan data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi negeri Paman Sam tersebut pada kecepatan tahunan yang solid sebesar 6,5% di kuartal kedua.

Hasil perdagangan hari ini masih solid dan berharap dukungan dari laporan keuangan emiten lainnya yang akan menyusul kemudian. Bagaimanapun juga, gelombang berita positif telah mendorong Dow Jones ke rekor tertinggi pada level 35.171,52 sebelum ditutup naik 0,4%. S&P 500 juga melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di 4.429,97 sebelum berakhir 0,4% lebih tinggi, sementara Nasdaq naik 0,3%.

Pasar saham di tempat lain juga menguat karena investor mencerna berita tentang pendapatan keuangan besar-besaran di Eropa, sementara laporan bahwa regulator China telah menelepon bank semalam untuk menenangkan kekhawatiran tentang tindakan keras peraturan yang melebar semakin mencerahkan suasana.

Indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,46%, juga mencapai rekor tertinggi 464,31 poin sebelumnya, dan indeks saham MSCI Global naik 0,9%. Bursa saham China rebound 1,9%, dan Indek Hang Seng naik 3,8%, meskipun masih turun 4% untuk kinerja minggu ini.

Kegembiraan pasar saham tidak meluas ke pasar uang, dimana dolarAS justru merana karena investor mencerna pernyataan Federal Reserve pada hari Rabu bahwa kekuatan data ekonomi masa depan akan menentukan kapan mulai mengurangi pembelian obligasi. Indeks dolar AS turun 0,38% menjadi 91,898, level yang terakhir terlihat pada 29 Juni. Dolar yang lesu mengangkat euro naik 0,35% menjadi $ 1,1887, tertinggi dalam lebih dari tiga minggu.