Bursa saham AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham AS ditutup menguat pada perdagangan Senin (07/05). Aksi jual atas sejumlah saham di sektor energi menjelang penutupan pasar, membuat indek turun dari posisi puncak menyusul cuitan dari Presiden Donald Trump mengenai sikapnya terhadap Iran. Bursa saham Eropa dan Asia juga berakhir naik lebih.

Pasar naik secara meluas oleh lonjakan dalam laporan pendapatan sejumlah perusahaan khususnya terkait dengan energi. Dimana mendapat sokongan dari reli harga minyak mentah. Indek S&P dan Nasdaq mencatat kenaikan dalam dua sesi beruntun, sementara Indek Dow Jones membukukan kenaikan ketiga berturut-turut.

Indek Dow Jones naik 94,81 poin, atau 0,4%, lebih tinggi pada 24.357,32. Indek S&P 500 naik 9,21 poin menjadi 2.672,63, atau 0,4%. Indek Nasdaq naik 55,60 poin, atau 0,8%, menjadi 7,265.21. Ketiga indeks menutup tertinggi sesi mereka.

Tujuh dari 11 sektor dalam bursa S&P 500 ditutup lebih tinggi. Sektor Energi menjadi pemenang terbesar, meski sektor teknologi informasi yang memimpin dengan naik 0,8%. Sektor energi pada satu titik selama sesi menunjukkan kenaikan sekitar 2%, namun aksi jual kemudian telah membuat kenaikan tinggal 0,2 % pada penutupan.

Trump dalam cuitannya mengatakan bahwa ia akan membuat pengumuman tentang kemungkinan dekritifikasi perjanjian nuklir Iran yang dibuat pada era pemerintahan Obama dengan negara Timur Tengah pada 2015. Para pemimpin Eropa telah mendesak Trump untuk tidak meninggalkan pakta tersebut.

Ia memiliki waktu hingga 12 Mei untuk memutuskan apakah akan menjaga perjanjian tetap utuh. Meninggalkannya akan memicu reimposisi sanksi ekonomi terhadap Iran, menghambat ekspor minyak dari negara itu dan mengurangi pasokan global.

Sementara itu, harga minyak AS berakhir naik tajam pada hari itu tetapi keluar dari tertinggi dalam perdagangan elektronik, mundur dari level tertingginya sejak 2014.

Berita utama lainnya adalah tim perunding AS tidak dapat mengamankan perjanjian perdagangan setelah pembicaraan multi-hari dengan mitra di Beijing. Media pemerintah Cina mengatakan, pembicaraan itu positif, dan lebih banyak negosiasi diperlukan untuk menghindari perang dagang, lapor South China Morning Post.

Bahkan perundingan perdagangan NAFTA juga terancam buntu. Para pejabat dari Kanada, Meksiko, dan AS bertemu di Washington untuk putaran diskusi lain. Pelaku pasar mengharapkan para pihak untuk mencapai kesepakatan pada prinsipnya bulan ini.

Presiden Federal Richmond Tom Barkin, sementara itu, memulai dari tiga pembicara Fed dijadwalkan untuk sore hari, mengatakan inflasi stabil dan tidak ada kebutuhan bagi The Fed untuk meningkatkan kecepatannya dalam lingkungan ekonomi saat ini.

Dalam data ekonomi, kredit konsumen naik 3,6% pada bulan Maret. (Lukman Hqeem)