Bursa saham AS pada Pekan ini diawali dengan perdagangan yang bergerak bolak balik

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta –  Bursa saham AS naik pada hari Rabu (17/05), papan utama menguat dalam reli yang luas karena para investor tampak melepaskan diri dari kekhawatiran akan meningkatnya imbal hasil obligasi, membantu ekuitas melanjutkan tren naik baru-baru ini.

Hal yang penting adalah indeks saham-saham berkapitalisasi kecil melonjak ke rekor baru, memperluas rentangan kinerja terbaru oleh perusahaan kecil relatif terhadap rekan-rekan mereka yang lebih besar. Indek Dow Jones naik 62,52 poin, atau 0,3%, menjadi 24,768.93. Indeks S&P 500 naik 11,01 poin, atau 0,4%, menjadi 2,722.46. Dimana sembilan dari 11 sektor S & P 500 berakhir naik. Indek Nasdaq naik 46,67 poin, atau 0,6%, menjadi 7.398,30.

Kenaikan ini melanjutkan dorongan kembali perdagangan, setelah dalam sesi Selasa turun secara luas. Imbal hasil Obligasi 10-tahun naik ke tertinggi dalam tujuh tahun 3,093%. Tindakan hari itu memperpanjang langkahnya di atas 3%, yang telah dikutip sebagai tingkat signifikan secara psikologis yang dapat membuat ekuitas tampak kurang menarik.

Memang kenaikan imbal hasil diatas 3% bukan angka ajaib yang akan menarik investor serta merta keluar dari pasar saham. Namun dengan inflasi dan suku bunga berada dijalur kenaikannya pula, valuasi saham tentu tidak murah. Meski valuasi memang belum menjadi perhatian besar saat ini. Akan tetapi dengan hati-hati, perlu melihat kemungkinan akan sulit bagi saham untuk keluar dari kisaran perdagangan baru-baru ini dan mencapai level tertinggi baru.

Tindakan sejumlah pelaku pasar baru-baru ini mencerminkan keseimbangan antara risiko dan imbalan bagi investor. Di sisi positif, masih ada momentum pertumbuhan dan pendapatan yang solid. Tapi ini diimbangi dengan risiko pada masalah kebijakan, pembicaraan perdagangan dan geopolitik seperti Korea Utara.

Ketidakpastian politik di sekitar Korea Utara kembali membayang, setelah Pyongyang semalam memberi isyarat kepada pemimpinnya, Kim Jong Un, mungkin akan menarik diri dari KTT bulan depan dengan Presiden Donald Trump jika AS bersikeras denuklirisasi untuk negara yang terisolasi itu.

Dari indikator ekonomi, dilansir angka konstruksi rumah baru yang turun 3,7% pada bulan April. Sementara pada tingkat tahunan pembangunan rumah baru di AS turun menjadi 1,29 juta pada bulan lalu dari kecepatan 1,34 juta yang direvisi pada Maret . Ini merupakan yang terkuat sejak pertengahan 2007. Indikator produksi industri naik 0,7% pada bulan April, sedikit di atas ekspektasi yang memperkirakan akan naik 0,6%. (Lukman Hqeem)