ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia berakhir naik dalam perdagangan akhir pekan kemarin. Ditengah bayang-bayang tentang Perang Dagang yang berpotensi menggerus keuntungan emiten.
Bursa saham Jepang tertekan oleh penguatan yen dan kekhawatiran masalah tarif akan menurunkan pendapatan sektor otomotif. Indeks Nikkei 225 bertahan dengan kenaikan dengan surplus 105 poin.
Meskipun bursa saham Cina naik, namun kinerja mingguan tercata dalam posisi merugi. Bahkan menjadi yang terburuk sejak awal Februari. Indek Hang Seng Hong Kong naik tipis 42,65 poin atau 0,2 % menjadi 29.338,70. Inflasi harga konsumen Hong Kong naik 2,1 % tahunan pada bulan Mei, lebih cepat dari kenaikan 1,9 % yang terlihat pada bulan April.
Indek KOSPI Korea Selatan naik 19,39 poin atau 0,8 % ke 2.357,22 ditengah aksi beli investor asing setelah Fitch Ratings mempertahankan peringkat sovereign negara di ‘AA-‘ dengan prospek ‘stabil’. Saham Kepco melonjak 6,1 % dan Saham Hyundai Motor naik 2,4 %.
Dari Eropa dikabarkan bahwa bursa saham Jerman naik secara moderat setelah menteri keuangan negara-negara Eropa menyelesaikan rencana untuk mengakhiri program bailout delapan tahun bagi Yunani. Kabar lain, seorang anggota parlemen Italia mengatakan pemerintah tidak ingin keluar dari Euro. Indek DAX naik 0,4 % pada 12.557 setelah jatuh 1,4 % pada hari sebelumnya.
Bursa Saham AS diperdagangkan lebih tinggi pada hari Jumat karena investor mencoba melepaskan kegugupan mengenai ketegangan Perang Dagang AS – Cina. Indek Dow Jones naik 150 poin, dengan saham Chevron dan Exxon Mobil menjadi pendorong kenaikan saat ini.(Lukman Hqeem)