ESANDAR – Saham-saham AS mengalami pembalikan pada sore hari, menyebabkan kerugian tajam pada penutupan hari Kamis (04/04/2024), karena investor mempertimbangkan komentar terbaru pejabat Federal Reserve dan prospek kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.
Di antara komentar-komentar tersebut, Presiden Bank Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa pada pertemuan bank sentral AS bulan lalu ia memperkirakan akan ada dua penurunan suku bunga tahun ini, namun jika inflasi terus terhenti, hal tersebut mungkin tidak diperlukan pada tahun ini.
Menambah kekhawatiran atas rilis laporan pekerjaan bulan Maret pada Jumat pagi, ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, harga minyak berjangka yang mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan, dan beban gabungan dari semua faktor ini, serta tingkat overbought (jenuh beli) di pasar. grafik mingguan, mungkin telah mengarahkan pasar untuk menyimpulkan bahwa kebijaksanaan adalah bagian terbaik dari keberanian.
Setelah naik sebanyak 0,9% di awal sesi, indeks S&P 500 berakhir turun sekitar 1,2%. Nasdaq sempat naik sebanyak 1,2%, namun berakhir turun 1,4%. Dow Jones juga naik sekitar 0,8%, kemudian berakhir turun sekitar 1,4%. Indeks blue-chip, yang baru-baru ini terhenti di angka 40 ribu, kini kembali di bawah 39 ribu.
Imbal hasil Treasury tenor 10 Tahun AS setelah mencapai 4,429% pada hari Rabu, atau level tertinggi sejak akhir November, dengan cepat mengempis menjadi sekitar 4,31%.
Pada awal sesi, seluruh sektor S&P 500 berada di wilayah positif. Namun, pada akhirnya, semuanya berakhir dimana sektor teknologi menerima pukulan terbesar. Saham-saham di sektor Energi masih sanggup membukukan penurunan terkecil seiring dengan kenaikan harga minyak mentah saat ini.