ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS. ditutup menguat pada hari Senin (06/03/2018), dengan indek Dow Jones memantul kembali dari penurunan empat sesi beruntun. Kekhawatiran investor akan ancaman perang perdagangan global mereda dan malah berfokus pada data ekonomi yang kembali positif.
Secara teknis, penguatan kembali pasar dianggap normal menyusul pelemahan dari ekuitas juga membantu mendukung kenaikan pasar secara luas. Pekan lalu, saham membukukan kerugian yang lumayan, dengan Dow Jones turun 3% dan mencatat kerugian sesi keempat berturut-turut pada hari Jumat. S&P 500 turun 2% untuk minggu ini dan Nasdaq turun 1,1%.
Kini Dow kembali bangkit dari penurunan sebelumnya naik 336,70 poin atau 1,4% menjadi 24.874,76. Indeks S & P 500 naik 29,69 poin atau 1,1% menjadi 2.720,94, dengan seluruh 11 subsektor mengalami kenaikan, dipimpin oleh utilitas dan keuangan. Indeks Komposit Nasdaq menambah 72,84 poin atau 1% menjadi 7.330,70.
Kabar mengguncang investor adalah berita bahwa pemilihan Italia hari Minggu akan berakhir di parlemen yang digantung, karena partai-partai konsumen euro yang populis membuat pertunjukan yang lebih baik daripada perkiraan. Itu terlihat sebagai sinyal periode ketidakpastian politik yang berkepanjangan untuk Negara dengan ekonomi terbesar ketiga zona euro.
Sebaliknya di Jerman, partai Demokrat Sosial memilih untuk mendukung pemerintahan koalisi besar. Itu berarti Kanselir Angela Merkel akan menjalani masa jabatan keempat dan negara tersebut ditetapkan memiliki pemerintahan setelah lebih dari lima bulan mengalami ketidakpastian.
Ketakutan akan potensi perang perdagangan global berlanjut setelah Presiden Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia akan mengenakan tarif 25% untuk impor baja dan tarif 10% untuk aluminium. Logam tersebut digunakan untuk produk seperti pesawat terbang dan kontainer minuman, dan tarif meningkatkan kekhawatiran akan kenaikan harga jual atau pengurangan keuntungan bagi perusahaan AS. di industri tersebut.
Trump terus mencuit selama akhir pekan, bahkan pada satu titik mengancam untuk menampar tarif mobil Eropa, seandainya Uni Eropa mencoba membalas ke tarif baru. Dia tweet pada hari Minggu malam bahwa A.S. “berada di sisi yang kalah dari hampir semua transaksi perdagangan. Teman dan musuh kita telah memanfaatkan AS selama bertahun-tahun. ” (Lukman Hqeem)