ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan hari Rabu (27/06) Dolar AS menguat dan memukul hampir semua mata uang lawan-lawannya. Bursa saham regional Asia mengalami penurunan oleh sentimen jatuhnya bursa saham Cina.
Pada perdagangan di lantai bursa saham Hong Kong, Indek Hangseng ditutup lebih rendah dipicu penurunan saham Cina. Investor khawatir dengan jatuhnya yuan di tengah terjadinya Perang Dagang AS- Cina. Kenaikan harga minyak mentah dipasar dunia juga ikut membebani sejumlah emiten. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa perusahaan yang membeli minyak Iran akan dikenakan sanksi jika mereka tidak sepenuhnya memangkas impor tersebut pada bulan November.
Indek Nikkei turun setelah harga minyak naik. Sejumlah saham produsen produk karet, perusahaan penerbangan dan jasa pengiriman terpapar kenaikan ini. Sementara itu dampak jatuhnya saham Cina menekan saham eksportir dan pembuat mobil. Bursa saham Seoul , Korea Selatan juga jatuh. Indek KOSPI ditutup lebih rendah meskipun kenaikan saham teknologi blue chip gagal menopang Kospi di tengah penurunan di sektor lain, termasuk produsen mobil dan manufaktur akibat kekhawatiran perang tarif. Saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melonjak 2.02 persen dan 1.07 persen, sementara saham Posco turun 3.22 persen.
Wallstreet bergerak fluktuatif setelah sempat melonjak didukung adanya berita bahwa pemerintah AS telah merumuskan rencana untuk menindak investasi asing yang kurang agresif dari perkiraan. Namun kembali tertekan dipicu penguatan dollar AS dan saham-saham teknologi AS yang kembali berguguran.
Bursa saham AS menjadi melemah setelah diawal perdagangan melonjak karena tindakan keras terhadap investasi teknologi Cina oleh administrasi Trump kurang agresif dari yang diperkirakan. Pemerintah akan bergantung pada Komite Investasi Asing yang baru saja diperkuat di Amerika Serikat untuk menangani kekhawatiran tentang pembelian asing dari teknologi domestik yang sensitif, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan pada hari Rabu. Saham teknologi anjlok dimana indeks Nasdaq turun 0.8 %, karena saham Amazon dan Alphabet masing-masing anjlok 1 % dan 0,8 %. Penurunan saham Facebook dan Netflix juga mendorong Nasdaq lebih rendah.
Bursa saham Eropa terangkat naik oleh kenaikan harga minyak. Melunaknya sikap AS dalam perang Dagang member sinyal positif pula. Penguatan menjadi terbatas oleh penurunan saham teknologi AS.