ESANDAR – Bursa saham Asia berubah dalam kinerja beragam pada perdagangan di hari Rabu (28/08/2019) karena kekhawatiran perdagangan bertahan dan imbal hasil obligasi pemerintah beringsut kembali ke rekor terendah, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya resesi.
Indeks Shanghai China berakhir turun 8,44 poin, atau 0,3 persen, menjadi 2.893,76, sehari setelah pemerintah mengumumkan beberapa langkah untuk meningkatkan konsumsi. Indek Hang Seng Hong Kong turun 0,2 persen menjadi 25.615,48.
Sementara itu, bursa saham Jepang naik moderat, dengan saham defensif naik karena penurunan status perdagangan Korea Selatan berlaku. Rata-rata Nikkei naik tipis 23,34 poin, atau 0,1 persen, menjadi 20.479,42, sementara Topix yang lebih luas berakhir sedikit berubah dengan bias positif pada 1.490,35. Perusahaan telekomunikasi NTT naik 2,6 persen, operator seluler KDDI naik 2,5 persen dan NTT Docomo bertambah 1,9 persen.
Bursa Saham Seoul menguat mengikuti perubahan bobot dalam indeks MSCI. Benchmark Kospi naik 16,49 poin, atau 0,9 persen, menjadi 1.941,09 bahkan ketika Jepang secara resmi menyingkirkan Korea Selatan dari daftar mitra dagang pilihan. Saham Hyundai Motor menguat 2 persen setelah perusahaan mencapai kesepakatan upah tentatif dengan serikat pekerja. (Lukman Hqeem)