ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham Asia diperdagangkan dengan hati-hati pada hari Senin (11/06). Para investor menunjukkan sedikit reaksi terhadap pertemuan G-7 di akhir pekan kemarin dan peretasan bursa mata uang cryptocurrency di Korea Selatan.
Setelah terjadinya penurunan disejumlah bursa Asia pada Jumat, Indek Kospi dan Nikkei masing-masing naik sekitar 0,3% karena yen sedikit menguat sejak akhir perdagangan saham lokal hari Jumat.
Pertemuan tingkat tinggi antara Donald Trump – Kim Jong un pada Selasa besok dan agenda pertemuan lain dari tiga bank sentral paling penting di dunia – the Fed, European Central Bank, dan Bank of Japan – semua bertemu berlangsung di pekan ini. Alhasil para investor memilih untuk berhati-hati dengan mengambsil sikap menunggu hingga setidaknya selama beberapa hari ke depan. .
Indek Nikkei naik tipis, meskipun saham pengiriman terpukul. Sektor itu turun 2,8% di tengah tekanan perdagangan lanjutan di antara beberapa negara industri terbesar di dunia. Di tempat lain, Sekisui House, adalah pemain dengan kinerja terburuk sejak awal dengan penurunan 6,4% setelah penurunan laba besar pada kuartal terakhir karena merosotnya bisnis perumahan domestik. Namun, stok permintaan yang berfokus di dalam negeri mengungguli, dengan operator platform medis-informasi M3 naik 2% dan pembuat minuman Yakult Honsha mendaki 2%.
Bursa Hong Kong juga mengawali perdagangan minggu ini dengan hati-hati. Indek Hang Seng turun 0,2% pada awal perdagangan setelah naik 1,5% minggu lalu. Sektor Energi terdesak dengan sejumlah saham unggulan didalamnya yang mengalami penurunan. Cnooc meluncur sekitar 1%. Tapi saham finansial dan teknologi sedikit naik, dimana saham Tencent naik 1,1% dan Hang Seng Bank naik 1%. (Lukman Hqeem)