ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup turun dalam perdagangan di hari Rabu (01/05) setelah Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengakui terjadinya perlambatan dalam pengeluaran bisnis dan rumah tangga AS. Pun demikian, Powell menggaris bawahi bahwa laju inflasi yang rendah dalam kondisi “sementara” dan membantah ada “alasan khusus ” untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat ini.
Indek Dow Jones turun 162,77 poin, ke 26,430,14, atau turun 0,6%, sedangkan indek S&P 500 turun 22,10 poin, atau 0,8% ke 2.923,73. Sementara itu, Indek Nasdaq turun 45,75 poin, atau turun 0,6%, ke 8.049,64
Meskipun indek S&P 500 mampu mencapai posisi tinggi baru pada sesi awal perdagangan di 2.954,10, namun indek ini akhirnya membukukan kinerja harian terburuk dalam lebih dari sebulan. Indek Nasdaq sendiri masih mampu naik 50,61 poin menjadi 8.146 di tertinggi sesi, sedangkan Dow Jones naik sebanyak 96,48 poin, untuk ke 26.689,39.
Hasil perdagangan di hari Selasa dan Rabu menandai terjadinya penurunan dalam dua sesi pertama untuk Nasdaq sejak 22 dan 25 Maret, sedangkan Dow mengalami hari terburuk sejak 9 April.
Dorongan penurunan terjadi sesaat setelah pengumuman keputusan Fed untuk meninggalkan suku bunga acuan dana pada kisaran antara 2,25% dan 2,5%, saham berubah secara signifikan lebih rendah selama dan setelah konferensi pers Powell. Pernyataan The Fed soal data yang menunjukkan bahwa tingkat inflasi harga telah turun dan tetap di bawah target 2% bank sentral, ditekankan oleh Powell dengan menegaskan bahwa ia melihat “tidak ada alasan kuat” untuk mengharapkan langkah bank sentral selanjutnya guna menurunkan suku bunga.
Sikap yang demikian ini sebenarnya telah diantisipasi investor di bursa berjangka. Sebagaimana digambarkan oleh CME Group, bahwa sebagian besar pelaku bursa pasar berjangka yaitu 59,8% meyakini bahwa The Fed akan memotong suku bunga sebelum akhir tahun ini.
Komponen Dow, Apple menjadi sorotan setelah produsen iPhone ini melaporkan penurunan laba dan pendapatan, tetapi mengalahkan ekspektasi untuk kinerja kuartal pertama. Selain itu, Apple memberi isyarat bahwa yang terburuk telah berakhir untuk bisnisnya di Tiongkok, dan melaporkan momentum dalam bisnis layanannya, yang oleh bulls saham dipandang sebagai kunci pertumbuhan perusahaan. Saham naik 4,9%.
Semenatara saham CVS Health Corp menguat 5,4% setelah raksasa farmasi dan layanan kesehatan melaporkan laba kuartal pertama dan penjualan yang mengalahkan ekspektasi Wall Street, sambil meningkatkan prospek untuk tahun penuh 2019.
Saham Estée Lauder Cos. Inc. turun 0,9%, membalikkan kenaikan di pagi hari setinggi 4,9%, setelah produsen makeup melaporkan penjualan kuartal pertama yang mengalahkan ekspektasi analis, sementara memprediksi pendapatan akan tumbuh antara 7% dan 8 % selama tahun penuh 2019.