ESANDAR – Bursa saham AS di Wall Street jatuh pada perdagangan Kamis (20/02/2020), dipimpin oleh penurunan saham-saham teknologi kelas berat, setelah laporan kasus virus corona baru di China dan negara-negara lain mengintensifkan kekhawatiran tentang penyebaran dan dampaknya terhadap ekonomi global.
Para investor terkejut oleh penurunan tajam diawal perdagangan yang membuat S&P 500 turun lebih dari 1% pada hari itu. Mereka menghubungkan langkah penurunan ini ke laporan Global Times yang memberitakan bahwa rumah sakit pusat Beijing telah melaporkan 36 kasus baru. Ini meningkatkan kekhawatiran tentang potensi peningkatan infeksi di ibukota China tersebut.
Investor gelisah setelah Jepang juga melaporkan dua kematian baru bersama dengan laporan dari Korea Selatan yang melaporkan peningkatan infeksi baru. Sementara itu, penelitian menunjukkan virus Corona baru ini menyebar lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Indeks Dow Jones turun 128,05 poin, atau 0,44%, menjadi 29.219,98, indeks S&P 500 kehilangan 12,92 poin, atau 0,38%, menjadi 3.373,23 dan indeks Nasdaq turun 66,22 poin, atau 0,67%, menjadi 9.750,97.
Dalam perdagangan di Asia, Indek Hangseng kembai turun karena para pelaku pasar khawatir wabah corona yang semakin meningkat akan menghambat pertumbuhan ekonomi global. Disisi lain, untuk menyehatkan perekonomian dari dampak wabah ini, People’s Bank of China yang mengumumkan pengurangan suku bunga pinjaman. Namun langkah PBoC ini dianggap pasar tidak cukup mampu mengangkat bursa saham. LPR 1-tahun berkurang 10 basis poin, sedangkan LPR 5-tahun mengalami pengurangan 5 basis poin. Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah PBoC mengurangi suku bunga untuk pinjaman jangka menengah.
Ketidak percayaan pasar merembes ke Hong Kong yang juga jatuh bersama dengan bursa saham Korea Selatan yang merosot setelah adanya kenaikan jumlah kasus virus corona baru di Korea Selatan sehingga menambah kekhawatiran atas dampak ekonomi global dari wabah. Bahkan ketika jumlah kasus virus korona baru di Cina melambat, lonjakan infeksi baru dan kematian pertama di Korea Selatan meningkatkan kekhawatiran bahwa penyakit ini dapat menyebar lebih luas. Indek Hang Seng Hong Kong turun 0,2%, sedangkan Nikkei Jepang naik 0,3%, sementara Kospi Korea Selatan, tenggelam 0,7%.