Saham-saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan di hari Kamis (15/02/2024) karena data penjualan ritel turun lebih dari perkiraan, sehingga memberi harapan bahwa Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Para investor menyambut baik laporan ritel yang lebih lemah dari perkiraan.
Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel AS turun 0,8% pada bulan Januari, terbebani oleh penurunan di dealer mobil dan pompa bensin. Data tersebut membuat investor tidak terlalu stres terhadap data inflasi yang lebih panas dari perkiraan yang telah mengirim saham-saham melemah pada hari Selasa.
Diyakini pasar bahwa konsumsi mungkin melambat, sehingga ini menghilangkan kekhawatiran dari angka CPI yang lebih tinggi sebagaimana dirilis beberapa hari lalu. Dengan kata lain, bahwa perekonomian AS mungkin sedikit melemah. Namun inilah kabar buruk yang bisa menjadi kabar baik, karena hal ini berarti The Fed kemungkinan besar akan menurunkan suku bunganya.
Tingkat keyakinan pasar untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Mei naik tipis menjadi 40%, sementara peluang untuk bulan Juni berada di sekitar 79%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Secara terpisah, diterbitkan pula laporan dari Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara mencapai 212.000 untuk pekan yang berakhir 10 Februari, lebih rendah dari perkiraan 220.000.
Kedepannya, pasar di hari Jumat ini akan menantikan laporan indeks harga produsen (PPI). Diharapkan pasar bahwa laporan ini akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang perekonomian.
Indek S&P 500 naik 29,05 poin, atau 0,58%, berakhir pada 5.029,67 poin, sedangkan Nasdaq naik 47,03 poin, atau 0,30%, menjadi 15.906,17. Dow Jones naik 350,07 poin, atau 0,91%, menjadi 38,774.73.
Saham Alphabet turun 2,17% setelah perusahaan investasi Third Point membubarkan sahamnya di megacap. Saham Apple tertekan karena Berkshire Hathaway milik Warren Buffett memangkas kepemilikannya yang besar di produsen iPhone dan Soros Fund Management membubarkan seluruh kepemilikannya. Namun sahamnya melambung di akhir perdagangan dan ditutup turun hanya 0,1%.
Keyakinan investor kini tumbuh karena 80,3% perusahaan S&P 500 yang sudah memberikan paparan publik, hasilnya melampaui ekspektasi. Bahkan menurut data LSEG, hasilnya melampaui rata-rata tahunan sebesar 76%.
CBRE Group melonjak 8,5% setelah memperkirakan laba tahunan sebagian besar di atas perkiraan, mendorong kenaikan di sektor real estate S&P 500. Saham Wells Fargo melonjak 7,2% setelah bank tersebut mengatakan Kantor Pengawas Mata Uang AS telah menghentikan perintah persetujuan tahun 2016 atas pelanggaran praktik penjualan bank. Sementara saham Cisco Systems turun 2,43% karena mengumumkan rencana untuk memangkas 5% tenaga kerja globalnya dan menurunkan target pendapatan tahunannya.
Deere & Co, pembuat peralatan pertanian terbesar di dunia, kehilangan 5,2% setelah memangkas perkiraan laba tahun 2024. West Pharmaceutical Services anjlok 14,1% setelah memperkirakan hasil setahun penuh di bawah perkiraan.
Jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang turun dengan rasio 5,3 banding 1 di NYSE, sementara di Nasdaq, saham-saham naik melebihi jumlah yang turun dengan rasio 2,4 banding 1. Di bursa AS, 12,24 miliar lembar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 11,7 miliar dalam 20 sesi terakhir.