ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada hari Kamis (21/03) didukung oleh kenaikan panjang yang terjadi di sektor teknologi, dimana saham Apple Inc. melonjak, dan menjadi mesin pendorong kenaikan indek Dow Jones. Momentum kenaikan ini terjadi sehari setelah Federal Reserve mengisyaratkan bahwa tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga tahun ini di tengah kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Indek Dow Jones naik 216,84 poin, atau 0,8%, menjadi 25.962,51, menandai kenaikan harian terbaik mereka sejak 15 Februari, sementara indeks S&P 500 naik 30,65 poin, atau 1,1% menjadi 2.854,88 dan Indeks Nasdaq naik 109,99 poin, atau 1,4% , ke 7.838,96. Baik Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan terbaik mereka sejak 11 Maret.
Sektor teknologi informasi di bursa saham S&P 500 memberikan banyak daya apung untuk pasar yang lebih luas, dengan naik 2,5%. Saham Apple naik 3,7% setelah pihak Needham memutakhirkan saran untuk saham ini menjadi beli kuat. Tetapi kenaikan harga ini tidak cukup bagi produsen iPhone untuk merebut mahkota di puncak posisi, sebagai perusahaan terbesar berdasarkan nilai pasar dari sang penguasa Microsoft Corp. pada $ 922,35 miliar dibandingkan Apple $ 919,90 miliar.
Indek utama menutup perdagangan pada hari Rabu sebagian besar lebih rendah dimana saham-saham perbankan mengalami kerugian, babak belur dihajar jatuhnya imbal hasil Obligasi AS yang jatuh pada prospek kebijakan The Fed yang lunak. Suku bunga yang lebih rendah dan kurva hasil yang lebih datar dipandang sebagai sentiment negatif bagi pemberi pinjaman, dalam hal ini perbankan.
Beberapa analis juga mengaitkan pelemahan bursa saham ini dengan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi AS setelah Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengakui kekhawatiran tentang pertumbuhan global. Sektor keuangan di bursa saham S&P 500 tetap di bawah tekanan pada perdagangan hari Kamis, dimana jeda panjang suku bunga dapat memotong model pinjaman mereka.
Perubahan kebijakan The Fed ini memperkuat sikap bank sentral untuk lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunganya. Sejumlah data ekonomi yang diluncurkan kemudian semakin memperkuat keputusan The Fed. Dengan sikap The Fed yang demikian ini memberikan isyarat bahwa kondisi ekonomi AS tetap solid, namun masih tersandung dengan angin sakal untuk sementara waktu dalam jangka pendek.
Pada perdagangan di hari Rabu, berlangsung secara volatile. Dimana pasar gonjang-ganjing dengan komentar Presiden Donald Trump, yang mengatakan tarif pada barang-barang Cina dapat tetap “untuk periode waktu yang substansial” bahkan setelah kesepakatan perdagangan dicapai untuk mempromosikan penegakan perjanjian.
Kementerian perdagangan China mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan mengunjungi China pada 28-29 Maret untuk diskusi lebih lanjut tentang perdagangan, sementara Wakil Perdana Menteri China Liu He akan melakukan perjalanan ke Washington awal bulan depan untuk melanjutkan negosiasi.
Sementara itu, Uni Eropa mengusulkan perpanjangan batas waktu Brexit hingga 22 Mei dengan syarat bahwa Parlemen AS mendukung kesepakatan BREXIT sebagaimana yang diajukan Perdana Menteri Theresa May, pada minggu depan.
Indikator ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang diberhentikan yang mengajukan tunjangan pengangguran pertama kali turun 9.000 pada minggu yang berakhir 16 Maret menjadi 221.000 — level terendah satu bulan, demikian paparan Departemen Tenaga Kerja. Sementara para ekonom memperkirakan jumlah klaim bisa mencapai 225.000.
Sementara Indeks aktivitas bisnis The Fed Philadelphia menguat kembali di bulan Maret ke pembacaan yang disesuaikan secara musiman 13,7 dari -4,1 bulan sebelumnya. Angka di atas nol menunjukkan peningkatan kondisi. Ekonom memperkirakan angka 3.
Selain Apple, saham yang menarik perhatian adalah Saham Micron Technology Inc. melonjak 9,6%. Perusahaan memory-chip melaporkan pendapatan di bawah konsensus untuk kuartal kedua fiskal pada hari Rabu. Saham telah kehilangan hampir 2% dari nilainya selama enam bulan terakhir, tetapi investor telah menawar saham lebih dari 38% tahun-to-date, dalam mengantisipasi pemulihan di sektor chip di paruh kedua 2019.
Saham pembuat jeans Levi Strauss & Co. melonjak 32% setelah dibuka pada $ 22,22 di New York Stock Exchange, jauh di atas harga penawaran umum perdana $ 17. Saham Darden Restaurants Inc. naik 6,9% setelah perusahaan induk Olive Garden melaporkan laba fiskal kuartal ketiga dan penjualan yang melampaui ekspektasi, dan menaikkan pedoman setahun penuhnya. Saham Conagra Brands Inc. melonjak 13% setelah perusahaan makanan melaporkan pendapatan kuartal ketiga fiskal yang mengalahkan estimasi Wall Street.
Sementara saham-saham yang mengalami tekanan, selain sektor perbankan antara lain adalah Biogen Inc. merosot 29% setelah perusahaan bioteknologi mengatakan memutuskan untuk menghentikan uji coba tahap akhir dari pengobatan untuk penyakit Alzheimer. Penurunan pangsa untuk Biogen adalah yang terbesar dalam catatan. Saham LE Lands ‘End Inc, jatuh 6,3% setelah pengecer pakaian melaporkan penurunan laba 59% untuk kuartal terbaru. (Lukman Hqeem)