Bursa saham AS mencatat kinerja yang suram sepanjang bulan Oktober. (Foto Istimewa)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada perdagangan hari Selasa (18/12). Dimana Dow Jones mengayun lebih dari 400 poin. Pasar menunggu pengumuman kebijakan penting yang ditetapkan Federal Reserve pada Rabu waktu setempat.


Indeks Dow Jones naik tipis 82,66 poin, atau 0,4%, ke 23.675,64, sementara Indek S & P 500 naik kurang dari satu poin menjadi 2.546,16. Indek Nasdaq naik 30,18 poin, atau 0,5%, ke 6.783,91. Ketiga Indek menutup tertinggi harian mereka, ketika Dow naik setinggi 335 poin, S & P 28 poin, sementara Nasdaq naik 83 poin, pada level tertingginya. Pada posisi terendahnya, Dow jatuh sebanyak 77 poin, S & P 17 poin, sementara Nasdaq turun 20 poin, terendah.


Volatilitas terus mengganggu pasar saham, karena kekhawatiran bahwa pertumbuhan global yang lesu akan tersapu di pantai AS terus mengganggu ketenangan investor. Ketidakpastian seputar hubungan perdagangan AS-China berada disela-sela kehati-kehatian investor dalam menunggu kebijakan suku bunga Fed.


Disisi lain, harga minyak mentah juga jatuh. Kondisi ini memperkuat kekhawatiran datangnya perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Harga minyak mentah AS turun 7% ke level terendah dalam hampir 16 bulan. Sementara para pedagang ekuitas berjuang untuk memahami berapa banyak penurunan itu karena kelebihan pasokan dibandingkan penurunan permintaan di luar negeri.


Pedagang berharap, The Federal Reserve akan memberikan hiburan kepada investor pada hari-hari yang suram dari 2018 dengan keputusan penetapan suku bunga bank sentral. FOMC, memulai pertemuan terakhirnya pada hari Selasa dan akan mengumumkan keputusannya apakah untuk menaikkan suku bunga pada Rabu jam 2 siang waktu setempat.


Presiden Donald Trump juga telah menjadi pendukung konsisten untuk menghentikan kenaikan suku bunga, sebagaimana cuitan terbarunya pada Selasa kemarin. Hal yang lebih penting nampaknya keputusan menaikkan suku bunga akan menjadi strategi komunikasi Fed, termasuk pernyataan yang dikeluarkannya untuk mengiringi keputusan suku bunga. Dalam konferensi yang dijadwalkan, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell akan membahas masa depan kenaikan suku bunga.


Sementara itu, pemimpin Tiongkok Xi Jinping, berbicara pada acara untuk memperingati ulang tahun ke-40 reformasi ekonomi China. Dalam kesempatan ini ia menyerukan agar China untuk “tetap berjalan” pada reformasi ekonomi. Jinping menggarisbawahi dengan menantang bahwa “tidak ada [pihak] yang dalam posisi untuk mendikte kepada orang-orang China [tentang] apa yang harus atau tidak boleh dilakukan”. Pernyataan Jinping ini secara jelas menjadi referensi untuk mengomentari perkembangan perundingan tarif antara Beijing dan Washington.


Pemulihan bursa pada perdagangan hari Selasa bisa berumur pendek. Tren downtrend saat ini sudah terindikasi banyak. Sedikit bantuan dapat diberikan oleh the Fed dalam hari-hari perdagangan terakhir pada tahun 2018 oleh faktor-faktor lain, seperti sentimen yang sangat negatif, penjualan yang didorong oleh pajak, dan hari “berkedut tiga” yang akan datang akhir pekan ini, ketika kontrak untuk indeks saham berjangka, opsi indeks saham, dan opsi saham semua berakhir pada hari yang sama, yang akan memaksa pedagang untuk menutup posisi dan akan meningkatkan volatilitas pasar saham.


Perekonomian global yang memburuk adalah alasan lain bahwa pasar terus berjuang naik. S & P 500 “hanya turun 7% pada tahun ini. Sebaliknya bursa diluar AS turun dua kali lipat atau lebih. Ini memperkuat alasan bahwa satu-satunya pasar yang belum dimusnahkan, ada di AS. Hari ini pun terasa seperti terjadi pantulan ketika kondisi sudah jenuh jual.


Saham mungkin telah melayang lebih tinggi pada hari Selasa, tetapi dalam hal pandangan yang lebih luas, sulit untuk membayangkan pasar ini mampu naik dan mempertahankan keuntungan tersebut. Pasalnya terlalu banyak ketidakpastian mengenai pertumbuhan dan perdagangan global saat ini.

Data ekonomi AS terkini menyebutkan bahwa pembangun hunian di AS yang memulai konstruksi pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,26 juta rumah pada bulan November. Angka ini di atas 1,23 juta yang diharapkan. Sementara izin bangunan baru pada bulan November dikeluarkan pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,33 juta, dibandingkan perkiraan konsensus sebesar 1,27 juta, menurut data FactSet.


Pada hari Senin, Indek Dow Jones mundur 507,53 poin, atau 2,1%, pada 23,592.98, Indek S & P 500 turun 54,01 poin, atau 2,1%, pada 2,545.94, dan Indek Nasdaq Composite mundur 156,93 poin menjadi 6.753,73, turun 2,3%. Sebagai catatan S & P 500 ditutup pada level terendah sejak Oktober 2017 pada hari Senin, Nasdaq selesai pada titik terendah sejak November 2017, dan Dow ditutup pada level terendah sejak 23 Maret.


Sementara itu pada perdagangan di bursa Asia , sebagian besar ditutup melemah dimana Indek Nikei, Hang Seng melemah. Bursa Eropa sendiri ditutup lebih rendah, dimana Indek Stoxx Eropa 600 dan FTSE 100 ditutup pada zona merah.


Harga komoditi Minyak mentah terus meluncur turun lebih dari 7% pada hari itu. Harga emas sementara naik 0,1%, dimana Indek dolar AS hampir tidak berubah. (Lukman Hqeem)