Bursa Saham AS dibawah tekanan paska donald trump putuskan kesepakatan damai Nuklir dengan Iran

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat menguat terbatas pada perdagangan hari Rabu (03/10). Para investor masih mencerna efek positif dan negatif dari kenaikan suku bunga termasuk imbal hasil obligasi AS, menyusul rilis data ekonomi yang kuat.


Indek Dow Jones naik 0,2% ke 26.951,81 setelah sempat naik lebih tinggi lagi selama sesi perdagangan. Indek S&P 500 naik tipis 0,07% ke posisi 2.925,51 karena pelemahan di sektor konsumer dan utilitas hampir menghapus seluruh penguatan di sektor keuangan. Indek Nasdaq menguat 0,3% menjadi 8.025,08 dimana saham Apple yang melompat 1,2%.


Bursa-bursa utama Eropa ditutup menguat setelah para investor mulai mengabaikan kisruh politik Italia dan menepis kecemasan terkait perang dagang global. Indeks FTSE 100 London melompat 0,48% ke 7.510,28, indeks CAC 40 Paris naik 0,43% menjadi 5.491,4 sementara bursa saham Jerman tutup karena hari libur nasional. Indeks Eropa Stoxx 600 naik 0,5% dengan hampir seluruh sektor berada di zona positif. Sektor telekomunikasi dan media menjadi yang terkuat hari Rabu dengan kenaikan masing-masing lebih dari 1% sementara ritel jatuh ke zona merah.


Pada perdagangan di lantai bursa saham Asia sebagian besar harus berakhir turun, dimana Bursa saham Korea Selatan libur. Investor masih cemas tentang anggaran belanja Italia dan klausul kontroversial dalam pakta trilateral baru AS-Meksiko-Kanada menempatkan fokus kembali pada perang dagang AS – China. Indeks Hang Seng pulih dari kerugian sebelumnya tetapi tetap turun 0.2 %.


Pasar menilai sengketa Perang Dagang AS- China masih akan sulit diselesaikan dalam waktu dekat. Mengacu pada hasil kesepakatan AS dengan Meksiko dan Kanada, dimana AS mendapatkan hak veto efektif dalam setiap kesepakatan perdagangan yang dibuat baik oleh Kanada atau Meksiko dengan China.


Bursa saham Jepang berfluktuasi dan terus tertekan. Yen semakin lemah seiring dengan penguatan Dolar AS. Indek Nikkei turun 159.66 poin atau 0.66 % menjadi 24,110.96. Angka penjualan mobil dibulan September yang buruk membuat saham-saham produsen mobil terpuruk. Saham Toyota jatuh 2.94 % dan Honda turun 4.25 %. (Lukman Hqeem)