ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup dengan menguat dalam perdagangan di hari Selasa (05/02). Kenaikan ini sekaligus memperpanjang kemenangan beruntun dalam lima sesi perdagangan terakhir. Para investor terus memilah-milah diantara pendapatan perusahaan sambil menunggu pidato kenegaraan Donald Trump hari Selasa waktu setempat.
Indek Dow Jones naik 172.15 poin, atau 0,7% menjadi 25.411,52, sedangkan Indek S&P 500 naik 12,83 poin, atau 0,5% menjadi 2.737,70. Indek Nasdaq naik 54,55 poin, atau 0,7% menjadi 7.402,08, beringsut menuju 7.431,50, yang secara resmi akan menandai keluarnya dari pasar beruang.
Suasana pasar tetap bergairah, dimana investor melihat berbagai laporan emiten dengan pendapatan yang dianggap optimis. Saham teknologi berperan dalam membuka jalan bagi kenaikan ini, meskipun orangtua Google Alphabet Inc. berada di bawah tekanan penjualan sementara setelah hasil kuartalannya menunjukkan biaya naik lebih cepat dari yang diharapkan.
Trump akan menyampaikan pidato kenegaraan yang molor dari jadwal dibulan Januari. Analis mengatakan investor dapat membuktikan lebih sensitif dari biasanya terhadap berita utama seputar pidato tersebut, mengingat kegelisahan pasar atas pembicaraan perdagangan AS-China dan prospek penutupan pemerintah lain jika Gedung Putih dan Demokrat dari Kongres tidak dapat menyetujui kesepakatan mengenai pendanaan dinding pembatas di selatan negara tersebut sebelum pendanaan bagi pembukaan layanan pemerintahan sementara ini akan habis akhir bulan ini.
Menariknya, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dikabarkan melakukan makan malam sehari sebelumnya dengan Donald Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Meski mereka tidak membahas kebijakan moneter, namun tertangkap bahwa jalur kebijakan akan sepenuhnya bergantung pada perkembangan ekonomi yang akan datang.
Data ekonomi AS terkini menyatakan bawha pertumbuhan sektor jasa AS berkembang pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Januari, menurut indeks nonmanufaktur Institute for Supply Management. Angkanya turun dari 58,0 pada bulan Desember menjadi 56,7 bulan lalu. Penurunan ini di bawah ekspektasi sebesar 57,4. PMI layanan Markit juga mencatat penurunan dari 54,4 pada Desember menjadi 54,2 pada Januari.
Bursa saham terus merespon dengan baik terhadap laporan pendapatan emiten yang lebih baik dari perkiraan, di samping prospek Federal Reserve yang masih akan bersikap dovish. Mengkonfirmasi bahwa banyak tekanan yang diberikan The Fed terhadap pasar dengan menaikkan suku bunga empat kali tahun lalu.
Disisi lain, sengketa perdagangan AS-China tetap menjadi angin sakal utama yang mencegah kenaikan berikutnya. Terlebih jika investor gagal mendapatkan kabar baik. Pun demikian, investor perlu mempertimbangkan untuk sebaiknya masuk pasar, dengan melihat kondisi pasar tenaga kerja yang kuat dan harapan kenaikan permintaan konsumen guna menjaga pertumbuhan saat ini melampaui 2019.
Sejumlah saham menjadi perhatian investor, diantaranya Alfabet yang bangkit kembali dari kelemahan sebelumnya dengan naik 0,9%. Raksasa teknologi ini telah melaporkan pendapatan yang lebih kuat dari yang diperkirakan, meski investor memberikan pengecualian atas lonjakan pengeluaran yang cukup besar. Saham Estée Lauder Cos. menguat 12% setelah perusahaan kosmetik ini membukukan pendapatan fiskal kuartal kedua dan menaikkan prospek setahun penuh. Saham Ralph Lauren Corp. mampu melonjak 8,4% setelah lini busana mewah ini melaporkan laba fiskal kuartal ketiga dan pendapatan yang melampaui ekspektasi.
Sayangnya saham Seagate Technology PLC turun 0,9%, gagal mempertahankan kenaikan setelah hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Begitu juga dengan saham Church and Dwight Co. Inc. yang harus tergelincir 7,5% setelah perusahaan produk konsumen mengatakan bahwa labanya turun 64% pada kuartal keempat. Diikuti dengan saham Lumentum Holdings Inc. yang harus turun 4,8% setelah perusahaan melaporkan laba kuartal kedua fiskal yang tidak memenuhi harapan. Juga saham Saham Pain Therapeutics Inc. yang harus anjlok 11% setelah perusahaan mengeluarkan pernyataan kritis luar biasa mengenai pertemuan baru-baru ini dengan Food and Drug Administration (FDA) untuk membahas formulasi gel pencegah penyalahgunaan dari oxycodone penghilang rasa sakit.(Lukman Hqeem)