Bursa saham AS berakhir turun

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup naik dalam perdagangan Jumat (22/02). Indek Dow Jones mencatatkan kemenangan beruntun mingguan terlama dalam lebih dari dua dekade, berkat optimisme atas pembicaraan perdagangan AS dan China di tengah laporan bahwa negosiasi telah diperpanjang melampaui jadwal semula.

Indek Dow Jones naik 181,18 poin, atau 0,7%, ke 26.031,81, berakhir di atas angka 26.000 untuk pertama kalinya sejak 8 November. Indek S&P 500 naik 17,79 poin, atau 0,6% ke 2.792,67 dan Indek Nasdaq naik 67,84 poin , atau 0,9%, ke 7.527,54.

Dow Jones membukukan kenaikan mingguan sebesar 0,6%, tercatat sebagai kenaikan minggu kesembilan berturut-turut, dan jangka terpanjang sejak Mei 1995. Indek S&P 500 naik 0,6%, naik selama empat minggu berturut-turut, dan Nasdaq naik 0,7%, juga mencatat kenaikan mingguan kesembilan, terpanjang sejak Mei 2009.

Berita utama terkait perdagangan terus menjadi pendorong utama. Perunding AS dan Tiongkok berencana untuk melanjutkan diskusi minggu depan dengan para pejabat Tiongkok yang memperpanjang kunjungan mereka ke Washington, D.C., dalam dua hari, menurut laporan media. Presiden Donald Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa ada kemungkinan besar kesepakatan bilateral setelah pertemuannya dengan negosiator perdagangan utama China, Wakil Perdana Menteri Liu He, pada hari Jumat.

Namun, perpecahan yang mendalam masih terjadi karena masalah mendasar, dengan pejabat AS menekan China untuk menghentikan apa yang Washington sebut transfer teknologi terlarang dan subsidi yang tidak patut untuk perusahaan milik negara, sebagaimana dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

Perundingan ini sedianya bertujuan untuk menghindari kenaikan tarif impor China yang akan terjadi pada 2 Maret, pukul 12:01 pagi. Awal minggu ini, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa tenggat waktu 2 Maret bukanlah “tanggal ajaib,”. Pernyataan ini memberikan investor harapan bahwa batas waktu akan diperpanjang, setidaknya sampai pertemuan dapat diatur antara Trump dan Presiden Cina Xi Jinping, beberapa waktu dalam beberapa minggu mendatang.

Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York John Williams, yang merupakan salah satu anggota Komisi suku bunga bank sentral, memberikan ceramah tentang hubungan antara tingkat pengangguran dan inflasi, yang dikhawatirkan oleh para ekonom telah hancur dalam beberapa tahun terakhir. Williams berpendapat bahwa hubungan itu “hidup dan menendang,” yang berarti bahwa Fed harus “waspada” terhadap prospek inflasi.

Sementara Depti Gubernur Bank Sentral AS, Richard Clarida, mengisyaratkan kemungkinan perubahan dalam strategi inflasi The Fed dengan membahas perbedaan antara strategi saat ini yang memperlakukan kekurangan inflasi yang persisten dari target 2% sebagai strategi “dulu”, menjadi “susunan”, di mana bank sentral dapat menargetkan inflasi rata-rata selama beberapa tahun.

Investor sensitif terhadap berita perkembangan perundingan perdagangan AS – China. Bursa saham memangkas kenaikan sebelumnya ketika keraguan muncul atas seberapa dekat kedua belah pihak dengan kesepakatan. Sejumlah kabar terkait China memantul di sekitar pasar sekarang.

Pasar sedang mencoba menafsirkan apakah ada kemajuan yang dibuat dan sudah bosan dengan wacana dan ingin segera tindakan nyata. Pasar berada dalam posisi genting, setelah menabrak level tertinggi yang tidak terlihat sejak musim gugur lalu. Ini menjadi dinding sumber kekhawatiran di mana pasar naik meskipun kekuatan negatif yang dihadapi.

Perundingan perdagangan menjadi katalis guna mendorong pergerakan selanjutnya. Terdapat skenario dari perundingan saat ini, Jika negosiasi hancur, penurunan akan terjadi, jika mereka mencapai kesepakatan, kenaikan akan terjadi, dan apa pun di antaranya tetap akan menjadi sentakan dalam perdagangan. Semua hasil ini membawa resiko setidaknya beberapa ketika penarikan kembali dilakukan, sehingga kenaikan volatilitas bisa terjadi.

Sejumlah saham ikut menjadi perhatian pelaku pasar, diantaranya Saham Kraft Heinz Co. yang anjlok 28% setelah perusahaan makanan tersebut melaporkan hasil kuartal keempat yang lebih lemah dari perkiraan. Bukan hanya itu saja, akhirnya mereka juga memangkas dividen dan mengungkapkan penyelidikan akuntansi yang menghasilkan surat panggilan dari Securities and Exchange Commission.

Saham Dropbox Inc. turun 8,4% setelah perusahaan melaporkan laba mengalahkan perkiraan untuk pendapatan dan laba kuartal keempat, Dropbox memperkirakan margin 2019 akan mengecewakan. Saham AutoNation Inc turun 3% setelah mengumumkan penurunan yang lebih besar pada pendapatan dan pendapatan kuartal keempat dari yang diharapkan.

Saham Stamps.com Inc. naik 58% setelah perusahaan ini mengumumkan akhir kemitraan eksklusifnya dengan Dinas Pos A.S. Manajemen mengatakan bahwa mengakhiri kesepakatan adalah bagian dari upaya untuk bekerja dengan penyedia pengiriman lainnya, tetapi akan menyebabkan penurunan tajam pada pendapatan 2019. Saham Roku Inc. melonjak 25% setelah mengumumkan pendapatan dan pendapatan kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan. Wayfair Inc. menguat 28% setelah pengecer perabot rumah tangga online ini melaporkan kerugian kuartal keempat yang lebih kecil dari yang diharapkan, mengalahkan perkiraan pendapatan analis.

Pada perdagangan di Asia, sebagian besar bursa saham ditutup lebih tinggi, Indeks Hang Seng menguat. Namun Nikkei 225 Jepang, turun 0,2%. Bursa saham Eropa menguat dimana Indek Stoxx Europe 600 naik 0,2%. (Lukman Hqeem)