Bursa saham global tertekan dengan penguatan Dolar AS.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup sebagian besar lebih rendah pada Selasa (11/12). Dimana Indek bergerak naik turun dari wilayah positif karena investor terbebani dengan ketegangan politik di ibukota negara itu terhadap optimisme baru atas pembicaraan perdagangan AS-Cina.


Indek Dow Jones turun 53,02 poin, atau 0,2%, menjadi 24.370,24 sementara indek S & P 500 tergelincir 0,94 poin menjadi 2.636,78 dan Indek Nasdaq naik tipis 11,31 poin, atau 0,2%, menjadi 7.031,83.


Ada sebuah pertemuan yang kontroversial antara Presiden Donald Trump dan para pemimpin Demokrat Chuck Schumer dan Nancy Pelosi mengenai keamanan perbatasan. Dalam pertemuan ini, Trump mengancam untuk menutup pemerintahan. Eskalasi politik ini membuat sentimen pasar yang sudah rapuh menjadi semakin rapuh.


Sejak awal perdagangan, bursa saham sudah mendapat tekanan setelah AS dan China meluncurkan pembicaraan perdagangan formal dengan sambungan telepon. Dalam percakapan awal tersebut, dilakukan oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu He, di mana mereka mendiskusikan perubahan pada kebijakan ekonomi fundamental Cina.


Pada kesempatan ini, China memberi tahu pejabat AS bahwa mereka telah setuju untuk menurunkan tarif impor produk otomotif AS turun dari 40% menjadi hanya 15%. Pernyataan ini sontak membuat saham Ford Motor Company dan General Motors Co. naik.


Sementara itu, Federasi Nasional Bisnis Independen mengeluarkan indeks optimisme bisnis kecil untuk November, menunjukkan itu jatuh ke 104,8 dari 107,1 pada bulan Oktober, pembacaan terendah sejak Mei. Biaya grosir barang dan jasa naik 0,1% pada bulan November, di atas perkiraan konsensus penurunan 0,1%, menurut polling MarketWatch dari para ekonom. Tahun ke tahun naik dalam harga produsen, bagaimanapun, turun menjadi 2,5% dari 2,9%, menurut Departemen Tenaga Kerja.


Memang sulit melihat sentimen pasar saat ini. Pasar dibuka dengan harapan konsesi perdagangan dengan China mampu mengangkat naik. Dalam perdagangan jangka panjang nampak tidak ada resolusi yang substansial.


Hari ini cukup banyak bayang-bayang sisa perdagangan kemarin. Pasar berusaha menguat dan sayangnya keuntungan awal telah dipangkas begitu saja. Secara keseluruhan, volatilitas akan tetap tinggi baik pada sisi kenaikan ataupun penurunan. Setidaknya kondisi ini masih akan berlangsung selama satu hingga dua hari kedepan.


Pada perdagangan di Asia, Indek Shanghai naik 0,4%, Indek Shenzhen naik 0,9%. Indek Eropa 600 naik 0,61%. Sementara dalam perdagangan minyak mentah AS, harganya naik dan sebaliknya harga emas menetap lebih rendah. (Lukman Hqeem)