ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS berakhir naik dalam perdagangan di akhir pekan pertama bulan Mei. Bahkan, Indek Nasdaq mampu mencatatkan rekor tersendiri. Banyak investor melakukan aksi beli saham menyusul laporan ketenagakerjaan AS di bulan April yang lebih panas dari yang diharapkan. Hal ini menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang konsisten.
Indek Nasdaq naik 127,22 poin, atau 1,6%, pada 8.164, didukung oleh kenaikan di raksasa e-commerce Amazon.com Inc., yang membantu indek teknologi ini mengukir rekor tertinggi sepanjang masa dan pulih dari tersandung tiga sesi sebelumnya.
Indeks S&P 500 naik 28,12 poin, atau 1%, menjadi 2.945,64, nyaris tidak mencatat rekor penutupannya sendiri di 2.845,83. Semua 11 sektor S&P 500 selesai di wilayah positif untuk hari itu. Sementara Indek Dow Jones naik 197,16 poin, atau 0,8%, menjadi 26.504,95.
Dalam sepekan, Nasdaq menghapus penurunan secara mingguan hingga berakhir dengan kenaikan lima hari sebesar 0,2%, memperpanjang kenaikan indeks ke minggu keenam berturut-turut. Sementara indeks S&P 500 membukukan kenaikan mingguan 0,2%. Dow Jones mencatat penurunan 0,1%.
Laporan ketenagakerjaan April menggarisbawahi pasar tenaga kerja yang sehat yang menghasilkan 263.000 pekerjaan baru yang lebih kuat dari perkiraan pada bulan April, membantu menurunkan tingkat pengangguran ke level terendah dalam 49 tahun 3,6%, melampaui estimasi para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch untuk pekerjaan bulanan keuntungan 217.000.
Tingkat pengangguran turun dari 3,8% pada bulan Maret untuk mencapai level terendah sejak Desember 1969. Upah rata-rata yang dibayarkan kepada pekerja Amerika naik 6 sen, atau 0,2%, menjadi $ 27,77 per jam, sedangkan tingkat kenaikan upah per jam selama 12 bulan tidak berubah. pada 3,2%. Jam kerja setiap minggu turun 0,1 jam di bulan April menjadi 34,4.
Data pasar tenaga kerja tampaknya membantu kenaikan yang terjadi di bursa saham sesaat melepaskan selisih dua hari untuk S&P 500 dan Dow, yang secara luas disalahkan atas kekecewaan dengan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada hari Rabu. Powell tidak memberikan indikasi bahwa bank sentral berkeinginan untuk memindahkan suku bunga ke arah mana pun, tampak mengecewakan para investor yang berharap bank sentral akan mengindikasikan bahwa ia sedang condong ke arah penurunan suku bunga.
Pekan penuh dengan laporan keuangan emiten telah berakhir. (Lukman Hqeem)