ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia hari Kamis (12/10/2017) dibuka menguat setelah indek bursa saham A.S. mencapai rekor tertinggi, sementara dolar masih tertekan setelah paparan hasil pertemuan The Federal Reserve yang menunjukkan ada tingkat kehati-hatian yang kuat di Federal Reserve mengenai waktu kenaikan suku bunga di masa depan.

Bursa Saham Jepang memperpanjang kenaikan, dengan perdagangan Indek Nikkei 225 pada level tertinggi sejak 1996, mengikuti rekor Indek S & P 500 baru. Saham Korea Selatan menguat. Investor masih memperkirakan suku bunga pinjaman akan meningkat tahun ini, dengan peluang pada akhir tahun sekitar 75 persen. Sementara itu Euro tetap menguat atas meredanya ancaman langsung perpecahan Spanyol dan Catalunya.

Dari laporan hasil pertemuan The Fed pada bulan lalu, terlihat perdebatan keras mengenai apakah kekuatan yang menahan turunnya inflasi berlaku secara persisten atau sementara. Beberapa pembuat kebijakan juga mencari bukti kuat kenaikan harga sebelum mendukung kenaikan suku bunga ketiga di tahun ini.

Pelaku pasar tetap condong bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan di tahun ini, sementara untuk menaikkan suku bunga pada 2018 tetap menjadi bahan perdebatan banyak karena penurunan neraca Fed dan penurunan pembelian obligasi dari Bank Sentral Eropa telah mengurangi tingkat likuiditas baru. Di Jepang, di mana pencucian uang telah membantu mendorong ekuitas, Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya yang longgar.

Pemilihan pengganti Fed Chair Janet Yellen juga semakin menjadi fokus. Trump bertemu minggu ini dengan ekonom Stanford University John Taylor, yang masuk daftar sebagai orang-orang yang dipertimbangkan untuk memimpin The Fed berikutnya. Sementara itu, Presiden Donald Trump kembali menegaskan bahwa rencana pajaknya akan menyederhanakan aturan pajak dan menghemat uang untuk jutaan bisnis dan keluarga A.S.

Pelaku pasar perlu memperhatikan sentiment positif dari masuknya musim laporan keuangan emiten, terutama perbankan besar di A.S., dipimpin oleh JPMorgan Chase & Co., Citigroup Inc., Bank of America Corp. dan Wells Fargo & Co. Musim badai Atlantik yang aktif mungkin akan memukul data A.S. tentang penjualan eceran dan harga konsumen.

Indeks Topix Jepang pagi ini naik 0,3 persen, menyentuh level tertinggi sejak Juli 2007. Indeks Nikkei 225 naik 0,4 persen, tertinggi sejak November 1996. Indeks S & P/ASX 200 Australia sedikit berubah, sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen. Indeks Hang Seng berjangka naik 0,2 persen.

Pada perdagangan mata uang, Indeks Dollar turun 0,3 persen, turun untuk hari kelima. Yen berada di 112,38 per dolar. Euro berada di $ 1,1870, naik lebih dari 1 persen lagi greenback minggu ini.

Sementara pada perdagangan bursa Komoditi, Minyak mentah West Texas Intermediate berada di $ 51,08 per barel setelah naik 0,8 persen pada hari Rabu. Emas berada di $ 1,294.05 per ounce, memperpanjang kenaikan minggu ini. (Lukman Hqeem)