Harga emas masih menunggu sinyal yang lebih konsisten

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Setelah harga emas mengalami kenaikan yang kuat di minggu lalu, dan diakhir pekan mengalami koreksi, kini logam mulia benar-benar jatuh tersentil laporan Nonfarm Payrolls. Bukan itu saja, penguatan kembali dan imbal hasil Treasury juga membuat emas bergerak makin rendah pada perdagangan Selasa (11/09/2020).

Pada awal sesi perdagangan Amerika, Emas telah membentuk dua kandil negatif secara harian dan pergerakannya semakin rendah. Belum ada tiga penutupan negatif berturut-turut pada emas sejak Mei.

Saat ini pergerakan negatif yang cukup besar lewat indikator momentum dimana jika pasar ditutup di sekitar level saat ini,  RSI kembali di bawah 70 akan menjadi sinyal negatif nyata yang pertama.  Bahkan jika dilihat dari skala MACD dan Stochastics juga mulai memburuk dan ini akan membebani prospeknya.

Grafik per satu jam menunjukkan pergerakan yang menentukan di bawah rendah awal $ 2015 dari hari Jumat, yang berarti bahwa sekarang ada nilai tertinggi dan terendah yang lebih rendah. Juha aspek kegagalan pada $ 2049 kemarin secara teknis juga merupakan dukungan lama dari mini top dan berperan dalam membangun momentum korektif.

Sifat agresif penurunan emas saat ada sedikit pergerakan lintas mata uang mayor, menunjukkan bahwa momentum korektif bisa cepat berlanjut. Target penurunan emas adalah area konsolidasi $ 1940 – $ 1984.