Nissan Juke (Foto Autovision)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Tokyo ditutup lebih rendah pada Selasa (11/12) karena banyak ketidakpastian termasuk Brexit dan ketegangan perdagangan, memusnahkan keuntungan di awal perdagangan.

Indeks Nikkei 225 turun 0,34% atau 71,48 poin menjadi 21.148,02. Bursa saham Tokyo dibuka lebih tinggi, rebound dari penurunan tajam pada hari sebelumnya, dengan investor yang tampaknya lega karena Wall Street menambah keuntungan setelah sesi volatile.

Kehati-hatian investor ditengah ketidakpastian Perang Dagang dan masa depan BREXIT, menjadi sentimen utama yang mendorong indek turun. 

Pada Senin, Bursa saham Eropa dan pound tergelincir setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan Ia menunda pemungutan suara parlemen pada kesepakatannya untuk meninggalkan Uni Eropa. Setelah mengakui tidak akan memenangkan dukungan yang cukup.

Pelaku pasar khawatir penundaan itu akan menghabiskan waktu yang berharga sebelum tanggal keluar 29 Maret, dan risiko skenario tidak ada kesepakatan akan meningkat.

Dalam perdagangan mata uang, USDJPY turun. Dolar merosot menjadi 113,10 yen di akhir perdagangan Asia dari 113,35 yen di New York pada Senin sore.

Dalam perdagangan saham individu, SoftBank Group melonjak 2,44% menjadi 8.827 yen setelah pada Senin mengumumkan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan lebih dari US$23 miliar (Rp 336 triliun) dengan mendaftarkan unit bergerak Jepangnya minggu depan.

Pada Senin, Nissan terus jatuh, turun 3,10% pada 915,7 yen setelah jatuh 2,90% karena ketua nya Carlos Ghosn dituduh dan menghadapi tuduhan baru dugaan pelanggaran keuangan.

Jaksa juga menuduh Nissan untuk mengajukan dokumen yang diduga mengecilkan penghasilan Ghosn.

Pada Selasa Harian Nikkei melaporkan, Nissan berencana menyerahkan laporan pembukuan tahunan kompensasi biaya yang dibayarkan kepada Ghosn pada tahun itu hingga Maret 2019 sekaligus. Langkah dapat memperburuk neraca keuangan pembuat mobil tersebut.