Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR –  Harga minyak anjlok mengawali perdagangan Asia hari ini setelah para pialang mencerna perkembangan yang beragam. Pasar minyak merasakan bias bearish yang kuat setelah OPEC+ mengumumkan pengembalian bertahap produksi minyak dari bulan April.

Sementara itu, kerugian pasokan yang diantisipasi dari sanksi dan tarif Presiden AS belum dianggap serius mengingat perubahan sikap pemerintah.

Harga minyak mentah WTI ditutup naik pada hari Jumat menyusul laporan menteri perminyakan Rusia mengatakan OPEC+ mungkin menghentikan pengembalian 2,2 juta barel pemotongan produksi harian ke pasar setelah tahap awal bulan April.

WTI untuk pengiriman April ditutup naik US$0,68 menjadi US$67,04, sementara minyak mentah Brent Mei terakhir terlihat naik US$1,06 menjadi US$70,52.

Kenaikan ini terjadi karena Alexander Novak dari Rusia mengatakan OPEC+ dapat menghentikan rencana untuk mengembalikan pemotongan sukarela dalam 18 tahap bulanan setelah April, atau bahkan membalikkan tahap pertama 138.000 barel per hari jika harga minyak terus menurun.

Minyak telah turun 6,5% selama bulan lalu karena meningkatnya pasokan dari sumber non-OPEC dipenuhi oleh melambatnya pertumbuhan permintaan karena ekonomi Tiongkok dan Amerika Serikat melambat.

Keraguan Pemerintah AS tentang tarif yang dikenakan pada Kanada dan Meksiko juga meresahkan pasar, setelah Presiden AS pada hari Kamis menangguhkan tarif 25% pada barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan bebas yang ada oleh ketiga perusahaan tersebut hingga 2 April, yang mengaburkan prospek biaya pasokan perusahaan.