Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas telah menunjukkan pergerakan kacau-balau di atas $1.943,00 di perdagangan yang kurang stabil karena akhir pekan yang panjang. Data baru yang masuk dari indikator ekonomi AS mengisyaratkan kenaikan tajam pada inflasi tarikan permintaan. Harga emas kembali bergeser ke kontraksi volatilitas dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak penurunan ke depan.

Harga emas (XAU/USD) menunjukkan pergerakan kocar-kacir di atas $1.943 pada awal sesi Asia di hari Selasa (30/05/2023). Logam mulia diperkirakan akan melanjutkan perjalanan penurunannya setelah fase penyesuaian inventaris perantara karena Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan membuat lebih banyak kenaikan suku bunga pada bulan Juni bertemu di tengah pembelanjaan rumah tangga yang tangguh di Amerika Serikat.

Sebelumnya, ketua Fed Jerome Powell mengutip bahwa kenaikan suku bunga yang lebih banyak tampaknya kurang pasti karena kondisi kredit yang ketat oleh bank-bank regional AS secara efektif membatasi inflasi. Namun, data baru yang masuk dari indikator ekonomi mengisyaratkan kenaikan tajam dalam inflasi tarikan permintaan.

S&P500 berjangka menunjukkan keuntungan di awal Asia, menggambarkan tema selera risiko karena kekhawatiran akan gagal bayar ekonomi AS telah surut. Presiden AS Joe Biden menjelaskan pada hari Senin bahwa proposal yang disepakati antara Gedung Putih dan Partai Republik akan diajukan ke Kongres untuk pemungutan suara sebelum batas waktu 05 Juni.

Indeks Dolar AS (DXY) menghadapi barikade dalam melanjutkan pemulihannya di atas 104,30. Investor harus bersiap untuk aksi volatil ke depan karena pasar AS akan dibuka setelah akhir pekan yang panjang, oleh karena itu, investor pertama-tama akan menutup posisi mereka. Selain itu, investor akan mengalihkan fokus mereka ke data Pembukaan Pekerjaan JOLTS, yang akan dirilis pada hari Rabu bersamaan dengan Beige Book Fed. Sesuai konsensus, lowongan pekerjaan diperkirakan turun menjadi 9,35 juta vs rilis sebelumnya 9,59 juta.

Secara teknis, harga emas menunjukkan pergerakan turun setelah penembusan pola grafik Segitiga Simetris pada skala per jam. Logam mulia telah merasakan tekanan jual yang sangat besar setelah pullback mendekati $1.957,82. Logam kuning sekali lagi bergeser ke kontraksi volatilitas dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak penurunan ke depan. Exponential Moving Average (EMA) 50 di $1.948,00 menghalangi sisi atas harga Emas. Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) (14) berosilasi di kisaran 40.00-60.00. Breakdown di bawah 40.00 akan memicu momentum penurunan.