ESANDAR, Jakarta – Bank sentral China (PBOC) dikabarkan telah membebaskan hampir $ 175 miliar guna mendorong bank-bank komersial agar meningkatkan pinjaman mereka dan melunasi pinjaman jangka pendek. Langkah ini dilakukan oleh PBOC sebagai bagian dari upaya terbaru Beijing untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi yang melambat saat tengah berjuang dalam Perang Dagang dengan Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Bank Rakyat China mengatakan akan mengurangi jumlah cadangan yang diminta dari bank-bank komersial untuk menahan sebesar 1 poin persentase, efektif 15 Oktober. Langkah ini dilakukan karena AS telah mengenakan tarif pada $ 250 miliar barang-barang Cina. dan telah berjanji akan menambah pajak impor senilai $ 257 miliar kembali.
Para pemimpin Cina ingin menjaga pertumbuhan ekonomi dari dampak perdang dagang yang terjadi saat ini. Hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan pelaku pasar saham yang lesu, kata para ekonom. Bursa saham di Shanghai telah tenggelam sekitar 15% sejak awal tahun, sementara yuan telah melemah lebih dari 9% terhadap dolar AS sejak pertengahan April.
Bank sentral mengatakan pemotongan ini akan membebaskan total senilai 1,2 triliun yuan ($ 174,72 miliar). Dari jumlah itu, 450 miliar yuan ($ 65,52 miliar) akan bagi oleh bank untuk membayar kembali utang jangka pendek yang akan jatuh tempo bulan ini dan 750 miliar yuan akan dilepas ke pasar keuangan. Bank-bank besar Cina akan menghadapi rasio cadangan-persyaratan sebesar 14,5%, turun dari 15,5% saat ini. (Lukman Hqeem)