ESANDAR, Jakarta – Bank of Japan memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya dalam pengumuman hari Selasa (31/10/2017).
Ini menurunkan beberapa prakiraan sebelumnya dimana ada harapan Jepang akan lebih agresif mengejar inflasi. Mengingat banyak bank-bank sentral dunia lainnya telah meninggalkan atau mengurangi kebijakan moneter longgar.
Dengan suara 8-1 anggota dewan gubernur Bank of Japan memilih untuk mempertahankan suku bunga jangka pendek dan jangka panjang. BOJ juga memutuskan untuk tetap menyuntikkan sejumlah besar uang ke sektor keuangan dengan harapan mencapai tujuan inflasi 2%.
Salah satu anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Goushi Kataoka kembali memberikan suara menentang keputusan tersebut. Ini merupakan yang kedua kalinya dia menentang sejawat-sejawatnya. Kataoka mengulangi argumennya bahwa bank sentral tidak cukup berusaha dalam mencapai targetnya. Dia sendiri telah berhenti menawarkan proposal, namun dia merekomendasikan agar bank tersebut juga menargetkan imbal hasil obligasi pemerintah 15 tahun dan membuat jelas keinginannya untuk mengambil tindakan lebih jika ada penundaan lebih lanjut untuk mencapai tujuan 2%.
Sikap BOJ kontras dengan pergerakan oleh Federal Reserve, Bank Sentral Eropa dan bank sentral utama lainnya untuk menjauh dari pelonggaran langkah-langkah yang ditujukan untuk menopang ekonomi mereka di tahun-tahun setelah krisis keuangan global. (Lukman Hqeem)