Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Paska pengumuman bank sentral Jepang yang memilih untuk tetap mempertahankan suku bunga saat ini, Indek Jepang Nikkei tergelincir.

Awalnya, pasar saham Asia kurang mengarah pada Selasa pagi (31/10/2017), dengan indeks patokan Jepang berkinerja buruk karena investor berhati-hati di tengah penguatan yen dan menanti pengumuman kebijakan moneter terbaru bank sentral. Akhirnya, seperti yang diperkirakan secara luas, Bank of Japan mengumumkan bahwa pihaknya akan tetap berpegang pada suku bunga saat ini.

Indek Jepang Nikkei merespon dengan tergelincir 0,4% dengan saham produsen mobil besar turun sekitar 1% di tengah menguatnya yen. Sementara pada perdagangan mata uang, USDJPY, Dolar AS diperdagangkan pada ¥ 113,16, dibandingkan dengan ¥ 113,61 pada akhir perdagangan pasar saham pada hari Senin.

Hasil perdagangan di Wall Street sendiri yang dipengaruhi dengan kenaikan imbal hasil Obligasi AS, melukai saham perusahaan asuransi Jepang, dimana mereka merupakan pemegang besar kertas pemerintah. Imbal hasil obligasi yang lebih rendah membebani dolar, dengan perdagangan telah membungkam menjelang pertemuan Federal Reserve dan data utama A.S. yang akan dirilis akhir pekan ini. Akibatnya, mata uang Asia secara luas menguat terhadap dolar pada awal perdagangan.

Sentimen pasar yang demikian ini sebetulnya telah diantisipasi pasar dalam beberapa minggu terakhir. Beberapa minggu penyelidikan yang sepi, membuat pasar resah sampai pada pengumuman besar Trump, kemajuan kebijakan perpajakan dan tur 11 hari di negara-negara Asia.

Di tempat lain di kawasan ini, pergerakan di pasar saham relatif rendah. Indek Australia, bergerak sideways, bahkan karena harga minyak yang lebih tinggi mendorong kenaikan saham-saham sektor energi.

Di Korea, Indek Kospi naik 0,3%, dengan Samsung Electronics meningkat 1,7% setelah perusahaan melaporkan laporan keuangan perkuartal dengan hasil yang solid. Raksasa elektronik tersebut menghasilkan rekor keuntungan untuk kuartal kedua tahun ini, mengimbangi permintaan lanjutan untuk komponen elektroniknya. (Lukman Hqeem)