Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham berjangka AS melonjak pada perdagangan elektronik di hari Senin setelah Washington dan Beijing sepakat pada akhir pekan kemarin untuk menghentikan perang tarif mereka. Pergerakan ini mengindikasikan kemungkinan kenaikan di Wall Street nanti.

Sejauh ini, Indek Dow Jones melonjak 286 poin, atau 1%, menjadi 26.877, dan S&P 500 berjangka naik 33,3 poin, atau 1,1%, menjadi 2.977. Indek Nasdaq melonjak 127,25 poin, atau 1,7%, menjadi 7.821.

Pada perdagangan di hari Jumat, Indek Dow Jones naik 207,06 poin, atau 0,8%, ke 25.532,05. Indek S&P 500 naik 22,54 poin, atau 0,8% menjadi 2.834,41. Indek Nasdaq naik 87,47 poin, atau 1,1%, menjadi 7.734,49.

Keuntungan datang setelah Dow Jones mencatatkan kinerja bulan Juni dalam posisi terbaiknya selama lebih dari 80 tahun.

Kenaikan indek bursa didorong oleh hasil pertemuan Presiden AS dan China pada hari Sabtu di KTT G20, Osaka Jepang. Dalam pertemuan ini, baik Presiden Donald Trump dan Xi Jinping, sepakat untuk menghentikan perang tariff. Trump bahkan mengatakan bahwa AS akan mempertahankan tarif saat ini tetapi menunda yang baru.

Ia juga mengatakan bahwa ia akan mengurangi larangan terhadap Huawei, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk menjual produk mereka ke grup teknologi China, meskipun perusahaan akan tetap berada dalam daftar hitam perdagangan.

Hasil perundingan ini menurut Trump berjalan “bahkan lebih baik dari yang diharapkan” dan bahwa “kami akan bekerja dengan China di mana kami tinggalkan.”

Sebagaimana dikatakan dalam cuitannya, “Saya memiliki pertemuan hebat dengan Presiden Xi dari China kemarin, jauh lebih baik dari yang diharapkan. Saya setuju untuk tidak menambah Tarif yang sudah ada yang kami bebankan ke Tiongkok sementara kami terus bernegosiasi. China telah sepakat bahwa, selama negosiasi, mereka akan mulai membeli dalam jumlah besar …..”.

Ditengah kegembiraan ini, data ekonomi yang dirilis di China menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Indek Manufaktur China mendingin pada Juni dan masih berkubang di wilayah kontraksi, demikian menurut Caixin.

Pada perdagangan selanjutnya, pelaku pasar akan menyambut libur Hari Kemerdekaan AS pada Kamis (04/07/2019), tetapi investor akan kembali pada hari Jumat dengan menantikan data ekonomi terkini, gaji non-pertanian (Nonfarm payroll) untuk bulan Juni yang sangat penting.

Menjelang itu pada hari Senin, indeks manajer pembelian manufaktur Markit akan dirilis, diikuti oleh indeks Institute for Supply Management (ISM) bulan Juni, dimana pengeluaran konstruksi yang jatuh tempo pada waktu yang sama.

Sementara itu, bursa saham Asia melonjak bersama dengan saham berjangka, sementara bursa saham Eropa diperdagangkan lebih tinggi, dimana Indek Stoxx Europe 600 naik 1,1%. Indek Dolar AS sendiri naik 0,4% menjadi $ 96,548, sementara harga emas merosot 1,8% menjadi $ 1,387,60 per ounce, setelah mencetak kenaikan bulanan terbesar dalam tiga tahun.

Harga minyak AS, naik 2,7% menjadi $ 60,02 per barel, dimana minyak mentah Brent naik 2,6% menjadi $ 66,41 per barel setelah Rusia dan Arab Saudi sepakat untuk memperpanjang kesepakatan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) guna untuk memotong produksi minyak enam hingga sembilan bulan lagi, sebagaimana dikatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G-20 di Jepang pada hari Sabtu. OPEC plus sekelompok 10 negara yang dipimpin oleh Rusia akan bertemu Senin dan Selasa di Wina.