Bursa saham Asia turun oleh aksi jual saham-saham teknologi.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia turun pada akhir pekan, Jumat (05/10). Aksi jual yang melanda pasar global di sektor teknologi berlanjut di kawasan itu di tengah laporan bahwa ada dugaan chip mata-mata Cina yang ditanamkan dalam produk yang dijual di luar negeri.


Indek Nikkei turun 0,8% setelah menguat kembali dalam perdagangan semalam dimana perdagangan yen atas Dolar AS naik 0,13%. Aki jual atas saham teknologi mendorong jatuhnya bursa saham di AS, berimbas pada harga saham pembuat peralatan chip Tokyo Electron yang turun 2,6% dan berada di posisi terendah dalam satu tahun ini.

Saham barang-barang elektronik, barang konsumsi dan energi memimpin penurunan. Namun, sektor keuangan mampu bergerak naik lebih tinggi, karena imbal hasil obligasi AS terus meningkat, menyebabkan kekhawatiran investor bahwa saham keuangan akan dilihat baik untuk pemberi pinjaman dan investor obligasi berat. Perusahaan asuransi jiwa T & D naik 1,5% sementara bank Resona naik 2%. Sementara itu, pembuat elektronik TDK dan perusahaan kosmetik Shiseido turun 3% – 4%.


Bursa saham Hong Kong terus melemah, Indeks Hang Seng turun 0,2%. Saham Tencent turun 1,1% dan pada posisi terendah tahun baru-plus. Saham Asuransi AIA jatuh, dalam sepekan jatuh sekitar 10%. Tetapi saham HSBC naik hampir 1%.

Sejumlah pemasok Apple Inc, seperti AAC Technologies dan Sunny Optical nilainya turun setelah laporan Bloomberg News bahwa China mungkin telah diam-diam menanamkan chip mata-mata di beberapa server yang digunakan oleh Apple dan Amazon.com Inc. Kedua raksasa teknologi Amerika tersebut membantah keras laporan itu.


Indek Kospi dibursa saham Seoul, Korea Selatan, tergelincir 0,3%, dimana saham Samsung turun mengganti keuntungan diawal perdagangan untuk jatuh ke zona merah meskipun mereka meramalkan laba operasi pada kuartal ketiga akan naik. (Lukman Hqeem)