ESANDAR – Harga emas berhasil memangkas kerugian dalam perdagangan di hari Kamis (03/04/2025) setelah jatuh lebih dari 2% dari titik tertinggi sepanjang masa. Jatuhnya harga akibat aksi jual yang meluas dipicu oleh tarif impor Presiden AS Donald Trump sehingga menginfeksi pedagang emas batangan.
Harga emas di pasar spot turun 0,85% menjadi $3.106,99 pada pukul 08:47 WIB pada Jumat pagi ini, setelah mencapai rekor tertinggi $3.167,57 di sesi sebelumnya. Harga emas berjangka AS ditutup 1,4% lebih rendah pada $3.121,70.
Para pedagang mengaitkan penurunan tersebut dengan beberapa aksi ambil untung dan margin call di kelas aset lain yang kemungkinan mendorong investor menjual sebagian kepemilikan emas mereka untuk menutupi kerugian.
Ketika pasar melakukan aksi jual karena tekanan deleveraging, pasar mencari peluang pembelian pada saat penurunan. Ini adalah lazim, dimana orang-orang menjual posisi yang menguntungkan untuk menutupi margin tersebut. Namun dalam jangka panjang pelaku pasar masih terus mencari tempat berlindung yang aman. Tentu saja emas akan termasuk di dalamnya.
Kebijakan tarif Trump menyebabkan penurunan tajam di pasar keuangan karena kekhawatiran bahwa tarif tersebut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, lintasan emas secara keseluruhan tampak utuh, dengan tempat berlindung yang aman telah melonjak lebih dari $500 sejauh tahun ini.
Pergerakan emas saat ini merupakan tarikan kembali atau retracement dari tren yang menyamping menuju posisi yang lebih tinggi. Sejumlah bank sentral diharapkan membantu mempertahankan reli emas tahun ini dengan pembelian yang ditujukan untuk lebih mendiversifikasi cadangan dari dolar karena risiko yang berasal dari kebijakan Trump.
Disisi lain, momentum reli saat ini dapat mendorong harga emas lebih tinggi pada semester pertama. Ada sejumlah bauran faktor antara pasar fisik dan keuangan yang dapat menekan harga emas pada akhir tahun 2025. Setidaknya menurut HSBC, harga emas diperkirakan rata-rata di $3.015 pada tahun ini.