ESANDAR – Bursa saham Jepang naik tipis pada perdagangan di hari Senin (20/01/2020) dimana para investor mencari petunjuk perdagangan menjelang pertemuan Bank of Japan selama dua hari. Musim pendapatan emiten di Jepang juga akan dimulai akhir pekan ini. Indek Nikkei naik 56 poin di awal perdagangan, dimana perdagangan mata uang dolar AS dibeli pada 110,18 yen, dibandingkan dengan 110,20 pada penutupan pasar saham Tokyo Jumat. Indek Nikkei berakhir 0,5% lebih tinggi pada 24041,26 pada hari Jumat.
Data ekonomi lainnya yang diantisipasi pasar adalah pertumbuhan PDB Korea Selatan cenderung meningkat pada di kwartal empat dari kuartal sebelumnya, kata para analis. Korea Selatan kemungkinan tumbuh 0,7% pada kuartal keempat versus ekspansi 0,4% kuartal ketiga, menurut perkiraan median dari tujuh ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal. Ekspor negara itu belum membaik secara signifikan meskipun ada ketegangan yang mereda antara AS dan China, dan permintaan yang lamban masih membebani ekonomi domestik. Data PDB 4Q akan dirilis pada Rabu. Indek Kopsi naik kurang dari 1%.
Sementara itu, Bank sentral China akan melanjutkan pemotongan suku bunga sebelum terlalu lama, dengan 50 basis poin pelonggaran pada akhir 2020, kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics. Bank sentral tampaknya telah mengadopsi pendekatan tunggu dan lihat dalam menanggapi peningkatan baru-baru ini dalam data ekonomi, tetapi Capital Economics skeptis bahwa peningkatan terbaru dalam kegiatan ekonomi menandai dimulainya perputaran yang berkelanjutan.
Bank sentral China membiarkan suku bunga pinjaman satu tahun tidak berubah pada 4,15%, menunda pelonggaran kredit lebih lanjut karena menggunakan metode lain untuk memompa likuiditas di pasar menjelang Tahun Baru Imlek.
Saham-saham China bervariasi, dimana Indek Shanghai menguat dan Indek Hang Seng jatuh.