ESANDAR – Bursa saham Asia memperpanjang kerugiannya diperdagangan akhir pekan, Jumat (29/11/2019). Data ekonomi terbaru dari Jepang dan Korea Selatan melaporkan data manufaktur yang lemah. Hal ini menunjukkan ketegangan dagang diantara kedua negara tersebut terus memburuk. Disisi lain, bursa saham AS akan libur untuk perayaan Thanksgiving dan hanya akan memiliki setengah sesi perdagangan di hari Jumat.
Indeks Nikkei 225 Jepang, turun 0,5%, sedangkan Hang Seng Hong Kong turun 2%. Indek Kospi Korea Selatan, tergelincir 0,1%. Pada perdagangan sebelumnya, Indek FTSE 100 Inggris, turun 0,4% menjadi 7.402 dan CAC 40 menyerah 0,3% menjadi 5.908. DAX Jerman turun 0,4% menjadi 13,235. Di bursa berjangka AS, bergerak turun. Indek Dow Jones dan S&P 500 kehilangan masing-masing 0,3%.
Jepang melaporkan Jumat bahwa output pabriknya turun 4,2% pada Oktober, jauh lebih buruk dari perkiraan dan penurunan bulan-ke-bulan terbesar sejak Januari 2018. Penurunan ini bisa berarti produksi industri akan turun sebesar 4% pada kuartal Oktober-Desember dari sebelumnya kuartal, Tom Learmouth dari Capital Economics mengatakan dalam sebuah komentar. Dia mencatat bahwa perkiraan oleh produsen tidak menyarankan output kemungkinan akan segera pulih.
Korea Selatan sendiri melaporkan hasil industri turun 1,7% pada bulan Oktober. Menanggapi hal ini, Jeffrey halley dari Oanda menyatakan bahwa ini menunjukkan sengketa perdagangan AS-China terus mengambil korban pada ekonomi Asia, meskipun ada tanda-tanda beberapa tunas hijau.
Pasar saham jatuh pada Kamis di Eropa dan Asia setelah Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang yang mendukung hak asasi manusia di Hong Kong, yang berpotensi meningkatkan ketegangan ketika AS dan China berbicara tentang mengakhiri perang dagang mereka.
Tarif baru ditetapkan untuk memulai pada banyak produk buatan China pada 15 Desember dan negosiator mengatakan mereka mungkin akan segera memiliki kesepakatan awal yang dapat mencegah langkah itu.
Beijing bereaksi dengan marah terhadap pengumuman Trump bahwa ia menandatangani RUU HAM Hong Kong. Tetapi undang-undang itu mendapat persetujuan dengan suara bulat dari kedua majelis Kongres dan keputusannya tidak terduga. Setelah reaksi awalnya, pemerintah Cina tidak mengatakan tindakan pencegahan apa yang mungkin diambil. Mereka tetap diam mengenai masalah apakah langkah A.S., yang dianggap mencampuri urusan dalam negeri Cina, dapat menggagalkan pembicaraan perdagangan.
Dalam perdagangan komoditi, harga minyak mentah Brent, naik 26 sen menjadi $ 63,27 per barel.(Lukman Hqeem)