ESANDAR – Bursa saham Asia bergerak beragam dalam perdagangan Kamis (24/10/2019) paska kenaikan di Wall Street dan menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa. Para investor nampak mengambil waktu sejenak untuk mengambil napas dalam-dalam karena tidak ada perkembangan besar pada dua kekuatan utama yang mempengaruhi pasar global – perang perdagangan AS dan China dan Brexit.
Sebelumnya, bursa saham AS beringsut lebih tinggi pada perdagangan hari Rabu meskipun sebagian besar laporan pendapatan mengecewakan. Sejumlah ahli mengatakan kepercayaan pada Federal Reserve dan potensi dalam penurunan suku bunga potensial minggu depan dianggap membantu pasar bertahan.
Pada hari Kamis, ECB dijadwalkan untuk bersidang dalam pertemuan terakhir Presiden Mario Draghi sebelum masa jabatannya berakhir. Tidak ada perubahan kebijakan yang diharapkan setelah ECB meluncurkan langkah-langkah stimulus baru bulan lalu.
Indek Nikkei Jepangnaik 0,6% dan Indek Hang Seng Hong Kong naik 0,4% dan Indek Kospi Korea Selatan: turun 0,2%.
Sejumlah saham menarik perhatian pasar diantaranya, SoftBank yang jatuh di perdagangan Tokyo setelah mengumumkan pengambilalihan WeWork sehari sebelumnya. Honda naik, bersama dengan Rakuten dan Inpex. Di Hong Kong, saham AAC naik, bersama dengan pengolah makanan WH Groupdan New World Development. Sementara sagam produsen chip SK Hynix di Korea Selatan naik di Korea Selatan meskipun laba bersih kuartal ketiga terjun bebas, yang sebenarnya lebih baik dari yang dikhawatirkan analis.
Saat ini masih awal di musim pendapatan ini, para pedagang mencoba untuk mengukur seberapa besar perang dagang AS dengan China dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang merugikan perusahaan Amerika. Beberapa laporan penghasilan perusahaan melampaui ekspektasi analis. Yang lain membuat pedagang dalam mood jual setelah memperingatkan bahwa ekonomi global yang melambat dan ketegangan perdagangan memukul keuntungan mereka.
Ketika perundingan perdagangan AS-China memasuki masa tenang untuk saat ini, laporan pendapatan emiten A.S. telah mendorong volatilitas dan arah pasar dalam pekan ini. Kurangnya arah laba pada hari Rabu tercermin di pasar, yang menghabiskan sebagian besar hari bergetar antara keuntungan dan kerugian kecil. Saat ini kurang dari seperempat perusahaan telah melaporkan, jadi ada banyak lagi yang akan datang. Meski hasilnya sudah tercampur sejauh ini, bahkan dengan estimasi yang ditetapkan serendah itu.
Hasil terlemah diperkirakan berasal dari perusahaan yang mengandalkan kekuatan ekonomi global, yang telah melambat di tengah perang perdagangan. Produsen bahan mentah, perusahaan teknologi dan stok energi diperkirakan melaporkan penurunan 10% atau lebih, menurut FactSet. Analis memperkirakan pertumbuhan yang lebih kuat untuk perusahaan komunikasi dan bisnis yang menjual kepada konsumen, yang telah menjadi bagian terkuat dari perekonomian. (Lukman Hqeem)