ESANDAR – Bursa saham Eropa naik tipis pada perdagangan di hari Kamis (12/09/2019), didorong oleh harapan adanya kebijakan stimulus moneter dari pertemuan penting Bank Sentral Eropa, ditambah sinyal menggembirakan dari pergolakan perdagangan AS-China. Indek Stoxx Europe 600 naik kurang dari satu persen menjadi 389,88.
Saham di sektor pertambangan, pakaian jadi, minuman dan tembakau membuat kemajuan terbesar, sementara minyak dan bank dan perusahaan asuransi juga naik. Sementara saham-saham energi seperti Total SA dan BP PLC harus kehilangan pijakannya.
Indek DAX Jerman naik 0,2% menjadi 12382.70, Indek CAC 40 Prancis naik 0,4% menjadi 5618,06 dan Indek FTSE 100 Inggris naik 0,3% menjadi 7363,21.
Bursa saham berjangka AS sendiri naik danmencatat kenaikan enam kali secara beruntun untuk Indek Dow Jones, lima kali beruntun untuk Indek S&P 500 pada hari Rabu. Saham berjangka mendapat dorongan setelah Presiden AS Donald Trump mencuitkan bahwa ia akan menunda kenaikan tarif terhadap Cina sampai 15 Oktober. Putusan ini diambul sehari setelah China mengumumkan daftar 16 produk AS yang akan dibebaskan dari putaran kenaikan tarif sendiri.
Agenda utama untuk investor pada perdagangan hari Kamis adalah keputusan kebijakan ECB, diikuti oleh konferensi pers dengan Presiden Mario Draghi. Bank sentral diperkirakan akan mendorong suku bunga deposito lebih jauh ke wilayah negatif dan berpotensi memulai putaran baru pembelian aset.
Sejumlah saham menjadi sorotan, seperti saham Alstom SA yang jatuh hampir 5% setelah grup telekomunikasi Prancis Bouygues SA mengatakan telah menjual 13% saham di grup multinasional Prancis. Saham Anheuser-Busch InBev melonjak 4% di tengah laporan induk bir raksasa Budweiser berencana untuk mendaftarkan versi yang lebih ramping dari unit Asia-nya.
Di London, saham British American Tobacco naik 3% setelah perusahaan mengatakan akan memberhentikan 2.300 karyawan pada tahun 2020. London Stock Exchange tergelincir 0,6% setelah Financial Times melaporkan grup akan menolak tawaran pembelian senilai hampir $ 40 miliar (30 miliar pound) dari Bursa Hong Kong. (Lukman Hqeem)