ESANDAR – Bursa Amerika, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (19/8/2019). Munculnya keyakinan akan ada stimulus ekonomi di Jerman dan China serta The Federal Reserve (The Fed) menjadi penyebab.
Indeks Dow Jones ditutup naik 1,0% ke level 26.135,79. Sementara indeks S&P 500 menguat 1,2% ke level 2.923,64 dan Nasdaq juga menguat 1,4% ke level 8.002,81.
Perang dagang antara AS dan China masih merupakan pendorong utama pergerakan pasar. Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah memutuskan untuk menunda beberapa tarif China terbaru hingga Desember. Trump juga menegaskan kedua pihak akan mengadakan pembicaraan bulan depan.
Investor merasa optimis bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell akan mengadopsi sikap dovish. Dimana ada kecenderungan The Fed akan melakukan kebijakan moneter longgar.
Saham-saham yang menjadi pendorong terutama adalah saham teknologi, yang mendapat angin positif dari keputusan Kementerian Perdagangan AS menunda sanksi bagi Huawei selama 90 hari ke depan.
Kini dengan diberinya nafas lega bagi Huawei, pelaku pasar pun kian melihat bahwa tensi perang dagang bisa kembali turun karena kedua belah pihak saling memberi kesempatan untuk terus duduk bernegosiasi guna mencapai kesepakatan. Pertemuan selanjutnya dijadwalkan terjadi pada bulan depan.
Semula, Presiden AS Donald Trump melarang perusahaan asal AS bertransaksi dengan Huawei, sehingga bakal memengaruhi ratusan juta pengguna gadget tersebut di seluruh dunia karena tidak bisa lagi mendapat dukungan piranti lunak dari Google, dkk. Merespons kabar penundaan tersebut, saham Apple melejit 1,9%.
Saham perusahaan telekomunikasi Apple Inc menguat 1,9% setelah Presiden AS Donald Trump melakukan pertemuan dengan Chief Executive Apple Tim Cook terkait tarif barang impor China dan juga persaingan rivalitas dengan raksasa Korea Samsung. Tim Cook menegaskan bahwa perang tarif bisa memukul perusahaan kebanggaan AS tersebut
Saham perusahaan kosmetik Estee Lauder juga melonjak 12,6% karena melaporkan kenaikan pendapatan kuartalan hingga 9% menjadi US$ 3,6 miliar. Permintaan yang kuat membuat perusahaan ini yakin tetap bisa tumbuh 6-7%, selama 12 bulan ke depan.