ESANDAR – Bursa saham Asia berakhir pekan dalam kondisi beragam di hari Jumat (09/08/2019). Sentimen pasar masih didominasi masalah kekhawatiran perdagangan dimana investor mencerna data utama dari Cina dan Jepang.
Disisi lain, Gedung Putih menunda keputusan tentang lisensi untuk perusahaan AS yang memulai kembali bisnis dengan Huawei Technologies Co, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg paska China menghentikan pembelian produk pertanian AS.
Bursa saham China sendiri jatuh setelah rilis data inflasi campuran. Indek Shanghai berakhir turun 19,80 poin atau 0,1 persen menjadi 2.774,75.
Data ekonomi menyebutkan harga konsumen di China naik 2,8 persen tahunan di bulan Juli, kata Biro Statistik Nasional dalam sebuah laporan. Itu melampaui ekspektasi untuk 2,7 persen, yang tidak akan berubah dari pembacaan Juni. Secara bulanan, harga konsumen naik 0,4 persen setelah berkurang 0,1 persen di bulan sebelumnya. Biro Statistik Nasional juga mengatakan bahwa harga produsen merosot 0,3 persen tahun ke tahun, di bawah ekspektasi untuk pembacaan datar yang tidak akan berubah dari bulan sebelumnya.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 181,47 poin atau 0,7 0,69 persen menjadi 25.939,30 ketika para demonstran berkumpul di bandara internasional Hong Kong untuk menegaskan kembali tuntutan mereka akan hak asasi manusia dan kebebasan dan menempatkan kasus mereka “di depan audiensi internasional.”
Sementara itu, bursa saham Jepang menguat setelah data menunjukkan ekonomi negara itu tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua. PDB Jepang tumbuh 0,4 persen secara berurutan pada kuartal kedua 2019, Kantor Kabinet mengatakan dalam sebuah laporan. Itu mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,1 persen setelah kenaikan 0,7 persen yang direvisi naik pada kuartal sebelumnya. Pada basis tahunan, PDB naik 1,8 persen – sekali lagi melebihi ekspektasi untuk kenaikan 0,5 persen setelah kenaikan 2,8 persen yang direvisi naik dalam tiga bulan sebelumnya. ndeks Nikkei 225 naik 91,47 poin atau 0,4 persen menjadi 20.684,82.
Bursa saham Seoul naik tajam karena yuan Tiongkok tetap stabil setelah rilis data inflasi konsumen dan produsen. Indek Kospi naik 17,14 poin atau 0,9 persen menjadi 1.937,75. Saham YG Entertainment merosot 11 persen setelah polisi meluncurkan penyelidikan awal terhadap kecurigaan bahwa pendiri perusahaan terlibat dalam perjudian di luar negeri. (Lukman Hqeem)