ESANDAR – Para penumpang kereta api bawah tanah Hong Kong tak berdaya dan hanya duduk di perons stasiun, setelah para pengunjuk rasa memblokir pintu kereta di stasiun Fortress Hill di Hong Kong pada hari Senin (05/08/2091). Aksi demonstran ini memang untuk mengganggu perjalanan saat jam sibuk pagi hari. Hal ini sukses melumpuhkan wilayah kota di Hong Kong.
Bursa saham Hong Kong merespon negatif dengan terjung bebas diawal perdagangan. Sentimen negatif ini semakin kuat dengan memburuknya ketegangan perdagangan antara AS dan China terjadi. Sebagaimana dikabarkan oleh The Wall Street Journal pada hari Minggu bahwa Presiden Donald Trump menolak usulan penasihat ekonomi utamanya dan menampar tarif baru terhadap barang-barang Cina minggu lalu. Langkah Trump tampaknya sebagai tanggapan terhadap ketidakmampuan China untuk berkomitmen untuk meningkatkan pembelian produk pertanian A.S. The Journal melaporkan bahwa pembicaraan perdagangan minggu lalu di Shanghai, yang pertama dalam beberapa bulan, berlangsung singkat dan tidak produktif.
Dengan latar belakang perkembangan ini, pada hari Minggu, Yuan China melemah di bawah level terendah dalam tujuh tahun ini terhadap Dolar AS. Ini merupakan rekor terendah baru sepanjang masa. Hal itu dapat meningkatkan ketegangan dengan AS, yang berpendapat bahwa Yuan yang lemah membuat ekspor China terlalu murah, sehingga mengganggu persaingan.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 3% ketika para demonstran menyerukan pemogokan umum yang mengancam akan melumpuhkan perjalanan pagi ke kota, dalam demonstrasi massa terbaru oleh aktivis pro-demokrasi. Polisi bentrok dengan pengunjuk rasa lagi dihari Minggu. Indek Shanghai turun 0,8% sedangkan Indek Shenzhen datar. Indek Nikkei Jepang tenggelam 2,4%, dan Kospi Korea Selatan, turun 2% karena ketegangan perdagangan antara kedua negara telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Sejumlah saham menarik perhatian, seperti Kobe Steel, Yahoo Jepang dan SoftBank semuanya jatuh di perdagangan Tokyo. Di Hong Kong, HSBC jatuh setelah CEOnya digulingkan setelah 18 bulan. Wharf Real Estate dan Sands China juga jatuh. Samsung dan LG Electronics tergelincir di Korea Selatan. (Lukman Hqeem)