ESANDAR, Jakarta – Ditengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan belum tercapainya target inflasi, Bank of Japan dalam risalah pertemuan terkini memuat tinjauan suku bunganya. Namun demi menghindari kesalahpahaman publik, dilakukan klarifikasi untuk memperjelas panduan dari risalah pertemuan dibulan April tersebut pada hari Selasa (25/06/2019).
Dalam risalah tersebut, salah satu anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Jepang mengemukakan bahwa Bank of Japan harus bersikap lebih tegas dan fleksibel dalam menjalankan dan memperluas kebijakan stimulusnya. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menghindari kehilangan momentum dalam mencapai target inflasi, sebesar 2%.
Sementara anggota dewan yang lain mengisyaratkan kehati-hatian bagi bank sentral. Salah satu anggota bahkan mengatakan bahwa kerugian dari kebijaksanaan suku bunga ultra rendah lebih besar daripada manfaat yang didapatnya, demikian risalah pertemuan tersebut mengungkapkan.
Pada pertemuan berkala yang dilakukan pada bulan April lalu, Bank of Japan memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter mereka. Namun demikian, mereka juga menempatkan kerangka waktu dalam pedoman ke depan untuk pertama kalinya. BOJ juga mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga pada level sangat rendah saat ini untuk setidaknya satu tahun lagi. (Lukman Hqeem)