ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS berusaha menguat kembali dari aksi jual sebelumnya setelah Presiden Donald Trump mengatakan akan menaikkan tariff impor atas produk China dalam minggu ini. Indek Dow Jones naik sekitar 90 poin setelah kerugian 470 poin di sesi sebelumnya, sementara Indek S&P 500 naik 0,33% dan Nasdaq naik 0,32%.
Trump berkomentar secara antusias merasa “bahagia” dengan tarif saat. Investor tetap khawatir bahwa AS dan China tidak akan dapat menyelesaikan perselisihan perdagangan sebelum tarif baru yang akan diterapkan mulai Jumat besok. Reuters melaporkan bahwa bahwa pejabat China mundur pada sejumlah hal utama dari rancangan kesepakatan perdagangan. Hal ini menurunkan harapan bahwa delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He dapat menyelamatkan kesepakatan itu.
Bursa saham Asia turun dimana sejumlah data perdagangan becampur dengan sentimen perkembangan perundingan AS- China. Investor khawatir kegagalan mencapai resolusi dalam perang dagang ini akan menekan pertumbuhan ekonomi. Perundingan akan berlangsung pada Kamis dan Jumat di Washington. Sementara itu, data ekonomi China menunjukkan penurunan ekspor dibulan April yang disinyalir sebagai konsekuensi dari Perang Dagang. Ekspor China secara tak terduga menyusut 2,7 % pada bulan April dari tahun sebelumnya, sementara impor mengalami kenaikan, ini merupakan yang pertama kali dalam lima bulan ini. Indek Hang Seng turun 1,2 %.
Nasib tragis dialami bursa saham Tokyo, yang harus turun tajam dan mencapai level terendah dalam lima minggu terakhir ini. Dorongan turun bersumber dari menguatnya Yen ke level tertinggi dalam enam minggu ini terhadap dolar. Indek Nikkei 225 jatuh 1,5 % ke level penutupan terendah sejak 2 April. Sejumlah saham yang terkait dengan China seperti Komatsu dan Hitachi Construction Machinery turun sekitar 3 %, sedangkan produsen yang berorientasi eksportir seperti Canon, Panasonic dan Honda Motor turun 1-3 %. Yamaha Motor bahkan anjlok 13,4 persen setelah laporan penurunan laba operasional periode Januari – Maret.
Para investor masih mencerna perkembangan yang berlangsung dalam perundingan perdagangan AS-China, dimana hal ini membuat perdagangan di bursa saham AS tertekan sebelumnya. Hasilnya merembet ke perdagangan di bursa Asia, dimana bursa saham Seoul juga jatuh. Ini merupakan penurunan ketiga kalinya secara berturut-turut. Indek Kospi turun 0,4 %, terseret oleh jatuhnya saham-saham disektor teknologi dan farmasi. Saham Samsung BioLogics merosot 7,7 % atas tuduhan penipuan akuntansi.