ESANDAR, Jakarta – Lapangan kerja AS berkembang cukup signifikan, dimana pertumbuhan pekerjaan AS melonjak pada bulan April. Hal ini mendorong tingkat pengangguran AS turun ke level terendah dalam 49 tahun ini diangka 3.6 %, demikian paparan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (03/05).
Selain menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang solid, data ini memberikan gambaran kenaikan upah yang stabil di bulan lalu. Angkanya konsisten dengan inflasi yang juga tumbuh secara moderat.
Nonfarm payrolls meningkat 263.000 dibulan April dengan kenaikan pekerjaan hampir di semua sektor. Data untuk bulan Februari dan Maret direvisi mengalami kenaikan 16.000 lebih banyak pekerjaan yang dibuat dari yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan non-farm payroll naik 185.000 pekerjaan bulan lalu.
Sementara itu, tingkat pengangguran turun 0.2 persen menjadi 3.6 persen dari 3.8 persen di bulan Maret adalah karena 490.000 orang meninggalkan angkatan kerja pada bulan April. Tingkat pengangguran sekarang di bawah 3.7 persen dalam proyeksi rata-rata pejabat Fed pada akhir tahun.
Sedangkan keseimbangan upah yang terus meningkat telah membuat pekerja tetap berada di angkatan kerja dan menarik kembali mereka yang keluar. Penghasilan per jam rata-rata naik enam sen, atau 0.2 persen pada April setelah naik dengan margin yang sama pada bulan Maret. Sehingga membuat kenaikan upah tahunan 3.2 persen.
Meskipun pertumbuhan upah tidak cukup kuat untuk mendorong inflasi, namun terlihat cukup untuk menopang pertumbuhan ekonomi karena stimulus dari pemotongan pajak $ 1.5 triliun tahun lalu telah berkurang. Ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 3,2 persen pada kuartal pertama, didorong oleh lonjakan ekspor dan persediaan, mempercepat dari laju 2.2 persen periode Oktober-Desember.
Laporan itu secara luas mendukung keputusan Federal Reserve pada hari Rabu untuk mempertahankan suku bunga dan menandakan sedikit keinginan untuk menyesuaikan kebijakan moneter dalam waktu dekat. Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell menggambarkan ekonomi dan pertumbuhan pekerjaan melihat adanya ” tanda sedikit lebih kuat dari yang kami perkirakan” dan inflasi “agak lemah.” (Lukman Hqeem)