ESANDAR, Jakarta – Inflasi di kawasan Eropa melonjak melebihi perkiraan awal. Data terkini menunjukkan angka CPI inti Eropa melonjak paling tinggi dalam hampir satu tahun terakhir.
Inflasi harga konsumen atau CPI naik 1.7 % pada bulan April dari tahun sebelumnya. Ini merupakan angka yang paling terkuat sejak bulan November. Sementara inflasi diluar harga bahan bakar dan makanan hanya melonjak 1.2 %. Namun demikian ini juga masih yang tertinggi dalam enam bulan dari 0.8 % pada bulan Maret. Kedua hasil ini mengalahkan perkiraan awal dari para analis.
Peningkatan angka CPI ini yang menjadi patokan utama untuk kebijakan moneter ECB , hadir hanya beberapa hari setelah sebuah laporan yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi kawasan euro secara tak terduga meningkat dua kali lipat pada kuartal pertama. Seharusnya membuat stimulus tambahan tidak terlalu mendesak, dengan pembuat kebijakan sudah menyatakan keyakinan bahwa ekonomi sedang stabil.
Presiden Bundesbank Jens Weidmann kemarin menggembar-gemborkan situasi pasar tenaga kerja Jerman yang sangat baik dan peningkatan pendapatan sebagai sumber kekuatan untuk konsumsi swasta yang seharusnya meningkatkan perekonomian melalui soft patch-nya. Dia juga mendesak ECB untuk terus maju dengan keluarnya dari kebijakan moneter tidak konvensional jika inflasi memungkinkan. (Lukman Hqeem)