ESANDAR, Jakarta – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde melihat potensi penguatan kembali ekonomi dunia oleh kebijakan the Fed dan stimulus China. Menurutnya, prospek ekonomi global “tidak pasti.”
Meski ekonomi global telah kehilangan momentum, namun menurutnya masih akan menghindari resesi mengingat sikap “lebih sabar” dari The Federal Reserve dan stimulus dari China, ungkapnya pada Selasa (02/04).
Dijelaskan olehnya bahwa disisi lain masih ada sekitar 70% ekonomi global yang mengalami penurunan tahun ini. Pun demikian, kami tidak melihat resesi dalam waktu dekat. Bahkan, kami mengharapkan beberapa peningkatan dalam pertumbuhan pada paruh kedua 2019 dan hingga 2020, ungkap Lagarde, dalam pidatonya di Kamar Dagang AS.
Rebound yang diharapkan adalah “genting,” memperingatkan Lagarde, dan rentan terhadap risiko seperti Brexit, tingkat utang yang tinggi, dan ketegangan perdagangan. Saat ini, pelambatan adalah “lintas batas,” katanya, termasuk negara-negara kaya dan berkembang.
Pengetatan kondisi keuangan yang lebih tajam dari perkiraan adalah risiko lain, katanya.
Patut digaris bawahi bahw pernyataan Direktur Pelaksana IMF ini adalah upaya lembaga tersebut dalam meningkatkan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan. Sebagaimana disinggung dalam pernyataannya bahwa dalam perang dagang, tidak aka nada pemenang. Ini merujuk pada perang dagang yang dilancarkan AS terhadap China dan sejumlah mitra dagangnya.
Menurut Lagarde, jika tarif semua barang yang diperdagangkan antara kedua negara naik 25 poin persentase, itu saja akan mengurangi produk domestik bruto tahunan AS hingga 0,6% dan PDB tahunan Cina hingga 1,5%. (Lukman Hqeem)