ESANDAR, Jakarta – Harga Emas turun pada perdagangan hari Kamis (10/01), gagal menembus harga krusial $ 1.300 per troy ons setelah mencapai harga di $ 1,298. Meski demikian, kinerja mingguan logam mulia masih membukukan kenaikan sebagai hasil dari melemahnya nilai tukar Dolar AS.
Pergerakan dolar AS menjadi faktor terbesar untuk emas. Pelemahannya sebagai konsekuensi isyarat di sekitar rencana kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve. Dolar melemah di tengah ekspektasi the Fed akan kurang agresif dari ekspektasi sebelumnya. Setidaknya The Fed telah mengkonfirmasi suku bunga akan ditahan paling tidak hingga awal Mei.
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell yang menekankan bahwa bank sentral akan berlaku fleksibel dan lebih sabar dalam hal kebijakan terlebih jika prospek ekonomi memburuk. Dia juga mengatakan perkiraan kenaikan dua suku bunga pada tahun 2019 adalah bersyarat pada “prospek yang sangat kuat untuk 2019.”
Meski gagal menembus $ 1.300 dalam perdagangan hari ini, tidak juga langsung menghilangkan harapan kenaikan lebih lanjut. Dolar yang berusaha memangkas kerugiannya, memberikan tekanan balik kepada pergerakan harga emas. Namun upaya serangan balik ini dinilai hanya sementara, mengingat dolar tetap lunak, seperti yang diperkirakan. Dalam catatan kinerja tahunan, Indek itu masih turun 0,6% sejauh ini.
Dolar yang lebih lemah dapat menjadi positif untuk komoditas dengan harga di unit AS, menjadikannya lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Sebaliknya, dolar yang lebih kuat dapat membebani harga.
Pergerakan Dolar masih menjadi sentiment yang konstan bagi pergerakan harga emas. Sejak tahun lalu dan berlanjut hingga saat ini, menguat atau melemahnya Dolar AS atas sejumlah mata uang lainnya, akan mempengaruhi pergerakan harga emas.
Saat ini, indek Dolar AS naik 0,4%. Mendorong harga emas turun $ 4,60, atau 0,4%, ke $ 1,287.40 per troy ons. Dalam catatan sepekan, harga logam kuning ini naik 0,1% dan telah naik 0,5% sepanjang Januari.
Pada akhir pekan ini, Harga emas diperkirakan masih akan mengalami koreksi jika Bursa saham ikut menguat kembali. Risk Appetite, yang terjadi akan mengurangi minat investor akan aset safe haven. Emas berpeluang terkoreksi hingga ke $1265, jika level support di $1280 tertembus. (Lukman Hqeem)