Harga emas terkoreksi oleh keputusan FOMC menaikkan suku bunga AS. (Lukman Hqeem)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Mengawali perdagangan minggu ini, Dolar AS berusaha merebut kendali di hari Senin (26/11). Meskipun pada akhirnya penguatan ini hanya tipis saja. Investor melirik Dolar AS di tengah derasnya isu geopolitik dan ketegangan Perang Dagang.


Penguatan dolar AS kemarin dipicu oleh pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi yang mengakui terjadinya perlambatan pertumbuhan di wilayah para pengguna mata uang euro. Zona euro telah kehilangan sebagian momentum pertumbuhannya meskipun masih terbilang normal.


Kondisi itupun tidak cukup kuat untuk menggagalkan rencana bank sentral Eropa dalam mengurangi kebijakan stimulus moneter lebih lanjut, ujar Draghi saat berbicara di Brussels, Belgia.


Komentar itu muncul tak lama setelah data dari Ifo, sebuah lembaga riset di Jerman, menunjukkan moral bisnis Jerman turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan November. Ifo mengatakan sentimen bisnis memburuk untuk bulan ketiga berturut-turut.


Data sentimen bisnis Jerman lebih lemah dari perkiraan, di samping pengakuan Draghi mengenai pelemahan baru-baru ini di data zona euro, membuat para pedagang euro resah sehingga mata uang tunggal zona euro itu pun tertekan.


Harga emas dalam perdagangan hari ini, masih akan serupa dengan kemarin. Para pedagang cenderung berhati-hati di tengah gelombang berbagai isu geopolitik dan perdagangan. Brexit, relasi Italia-Uni Eropa dan situasi perang dagang Sino-AS akan tetap di bawah sorotan pasar.

Selain itu pidato Gubernur Federal Reserve Richard Clarida dan indeks keyakinan konsumen AS bakal diperhatikan pasar. Dolar AS mungkin dapat tertekan jika Clarida, tokoh Nomor 2 di The Fed, kembali menyuarakan keresahannya tentang pertumbuhan ekonomi AS dan global.


Tekanan bearish dapat membesar apabila indeks keyakinan konsumen dari CB yang akan dirilis nanti malam hasilnya memburuk seperti yang diproyeksikan oleh para ekonom. Harga emas sempat naik pada awal perdagangan karena dolar melemah, namun penguatan emas hanya bersifat sementara karena asset beresiko kemudian pulih setelah tekanan aksi sell-off hingga membuat harga emas berakhir di zona merah.

Harga emas tetap berlabuh hingga jatuh ke resisten garis tren dari akhir Oktober, sekarang di 1.227,28. Melintas di atasnya pada basis penutupan harian untuk menguji level support, yang bolak balik ke level resistance dalam kisaran 1235.24 – 41.64. Secara teknis, potensi terbuka dimana harga emas akan mencoba mengarah hingga ke 1202,20. (Lukman Hqeem)