ESANDAR, Jakarta – China berencana untuk mengurangi tingkat tarif impor dari sebagian besar mitra dagangnya sesegera mungkin dibulan Oktober, menurut berita dari Bloomberg News pada hari Kamis.
Pada bulan Juli, China telah memotong tarif impor pada hampir 1.500 produk konsumen mulai dari kosmetik hingga peralatan rumah tangga sebagai bagian dari upaya untuk membuka ekonominya bagi inevstor asing.
Langkah itu sejalan dengan janji Beijing kepada mitra dagangnya, termasuk Amerika Serikat – bahwa akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan impor lebih lanjut. Laporan Bloomberg tidak menyebutkan negara-negara yang bisa menikmati tarif Cina yang lebih rendah.
Pada World Economy Forum di kota pelabuhan utara Tianjin, Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah akan terus menurunkan tarif impor untuk beberapa barang. Meskipun dia tidak merinci.
Janji untuk menurunkan tarif impor lebih lanjut datang di saat China dan Amerika Serikta masih memanas dalam sengketa perdagangan yang telah mengguncang pasar keuangan dan menimbulkan ketidakpastian atas rantai pasokan global. Pada hari Selasa, China menambahkan $ 60 miliar produk AS ke daftar tarif impor sebagai balas dendam untuk rencana Presiden AS Donald Trump untuk menaikan tarif sebesar 105 atas barang-barang China senilai $ 200 miliar.
Perang dagang telah mulai menghantam kota-kota dan provinsi-provinsi Cina, terutama yang bergantung pada barang pesanan AS. Sementara dampak ekonomi langsung dari sengketa Cina sejauh ini terbatas, ketegangan perdagangan dapat dengan cepat mendorong eksportir China untuk beralih dari pasar AS, mantan kepala bank sentral China mengatakan pada hari Rabu.