ESANDAR, Jakarta – Jatuhnya saham-saham disektor teknologi mendorong Wallstreet jatuh pada perdagangan hari Kamis. Ditengah dorongan sentiment Perang Dagang, bursa saham melanjutkan penurunan sebelumnya.
Indek Nasdaq turun 1 %. Saham FAANG mengalami penurunan kembali. Facebook juga 2.6 %, Amazon dan Apple masing-masing turun 1.7 % dan 1.8 % , Alphabet (Google) merosot 2.5 %. Saham pembuat chip adalah saham terburuk. Saham Micron Technology turun 10.2 % dan Lam Research jatuh 5.9 %.
Melemahnya saham di sektor teknologi ini membuka penurunan lebih lanjut, bahkan mungkin hingga minggu depan. Pasalnya, sektor ini merupakan tulang punggu kenaikan pasar sepanjang tahun ini. Perang Dagang AS dan sejumlah mitranya, membawa potensi ketidakpastian disektor ini.
Pelaku pasar sendiri masih menunggu perkembangan hasil perundingan AS dan China. Pemerintah AS sedang siaga untuk memberikan pungutan tambahan atas barang-barang Cina senilai $ 200 miliar sesegera minggu ini. Sebaliknya, China menyatakan bahwa Beijing akan membalas jika Washington akan menimbulkan tarif baru.
Sementara itu, indikator ekonomi AS menunjukkan hanya ada penambahan sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Menurut data penggajian nonfarm dari ADP, perusahaan swasta hanya menambah 163.000 pekerjaan di bulan lalu. Ini merupakan yang paling rendah sejak Oktober silam. Angka ini lebih rendah dari perkiraan sebesar 190.000. Bahkan lebih jauh dari pencapaian sebelumnya diangka 217.000. Sementara klaim pengangguran awal turun lebih dari yang diharapkan menjadi 203.000, terendah baru sementara ISM non-manufaktur naik lebih dari perkiraan untuk 58.5 dari 55.7.
Pada perdagangan di bursa saham Asian, Indek Hangseng masih dalam tekanan dibayangi Perang Dagang AS – China. Penguatan dollar AS sebagai safe-haven, merontokkan sejumlah mata uang dipasar berkembang. Hal ini menjadi sentiment negatif tambahan. Secara teknikal, level support Hangseng dilevel 26640 patut diwaspadai yang merupakan titik terendah pada bulan sebelumny dan apabila mampu menembusnya, maka indeks berpotensi menuju 25500-25650.
Bursa saham Tokyo menyusul penurunan Wallstreet pada perdagangan sebelumnya dipengaruhi dari gejolak konflik perdagangan global. Sementara investor menunggu penilaian kerusakan setelah gempa bumi kuat di Hokkaido, yang terbaru dalam serangkaian bencana alam yang telah menghantam negara itu.
Setidaknya satu orang tewas dan 32 orang hilang setelah gempa berkekuatan 6.7 melumpuhkan pulau utara itu dan memicu tanah longsor.
Saham Hokkaido Electric Power Co jatuh 6.4 persen setelah mengatakan pihaknya melakukan penutupan darurat semua pembangkit listrik berbahan bakar fosil setelah gempa. Saham-saham terkait pariwisata juga berada di bawah tekanan.
Pada pekan ini Jepang sudah diterpa angin topan Jebi yang menewaskan 11 orang, melukai ratusan dan ribuan terdampar di Bandara Kansai, sebuah hubungan penting bagi perusahaan yang mengekspor semikonduktor di Jepang barat.
Kospi mendatar setelah sempat tertekan diawal perdagangan dipicu pelemahan saham teknologi menyusul aksi jual saham teknologi di Wallstreet pada hari sebelumnya. Saham Samsung Electronics dan SK Hynix memimpin penurunan. Pasar keuangan negara berkembang yang hari ini pulih dari tekanan dollar AS membantu pemulihan bursa saham global.
Saham Samsung Publishing melonjak setelah prusahaan ini melanjutkan kemenangan beruntun sejak sampulnya dari lagu anak-anak “Baby Shark” memecahkan 40 besar di tangga lagu Inggris pada akhir bulan lalu, ditutup naik 13.19 persen. (Lukman Hqeem)