Harga Emas naik

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pasar sedang mengalami apa yang terasa seperti lingkaran busa yang tak ada habisnya, dibilas dan ulangi terkait pergerakan dolar AS. Ada banyak kebisingan dipasar pada hari Rabu, hingga para pedagang tidak memiliki arah pasti di berbagai lini.

Bursa saham AS jatuh dipimpin oleh raksasa teknologi. Memang, ketika CEO dipaksa untuk bersaksi di depan Kongres di tengah langkah untuk regulasi yang lebih ketat dari industri teknologi, tidak banyak yang bisa diharapkan dari itu. Para investor tentu melakukan versi terbaik mereka dengan melakukan pemotongan sambil memadamkan palka ditengah negosiasi NAFTA dan kembali masalah negosiasi tarif AS – Cina.

Pada perdagangan komoditi, baik minyak mentah ataupun emas sama-sama masih dalam tekanan. Penguatan Dolar AS akibat naiknya ketegangan Perang Dagang, memberi pukulan pada harga komoditi.

Harga minyak mentah  telah diperdagangkan lebih lembut di tengah tanjakan Tropical Storm Gordon, yang merobek Teluk tetapi mengitari hampir semua fasilitas minyak dan gas.

Penurunan ini ditengah laporan API bahwa stok minyak mentah AS turun 1,17 juta barel pekan lalu.  Penurunan ini lebih sedikit dari perkiraan sebesar 1,25 hingga 2,5 juta barel. Tapi iblis mungkin ada dalam rincian, di mana stok Cushing naik 0,6 juta barel.

Selain itu, kita akan melalui sedikit lebih dari koreksi teknis dengan S & P Oil, dan Gas E & P Index berubah lebih rendah sementara Nat Gas dan minyak Pemanasan terlihat curiga rentan terhadap kerugian lebih lanjut. Lempar dalam beberapa aksi ambil untung menjelang hari-hari esok Batas tarif AS-China dan laporan Departemen Energi Minyak yang lebih definitif. Pasar diperdagangkan dengan bias yang lebih lunak saat ini.

Sementara harga minyak Brent masih berkutat antara $ 70-80 selama lima bulan terakhir. Ditengah upaya OPEC memonitor persediaan secara ketat untuk menjaga harga pasar.

Pada perdagangan emas, pelemahan Dolar AS sebelumnya tidak bisa dimanfaatkan oleh Emas untuk naik menembus harga krusial $1.200. Indikator ekonomi AS yang baik memberikan peluang kenaikan suku bunga Fed dua kali lagi ditahun ini. Sentimen ini menahan kenaikan harga emas dan mengirimnya dalam kisaran $1.195 per troy ons. Harga emas masih akan dalam bentangan $1.190 – 1.210 dalam waktu dekat ini.